Kisah Mahasiswa Indonesia di Tengah Lockdown Italia karena Virus Corona

Seorang mahasiswa Indonesia di Italia membagikan kisahnya yang terkena dampak lantaran seluruh wilayah Italia kini di lockdown.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Mar 2020, 07:02 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 07:02 WIB
Dua Tewas Terkena Virus Corona, Kota di Italia Sepi
Sebuah jalan sepi di kota Codogno, dekat Lodi, Italia Utara, Sabtu, (22/2/2020). Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan situasi terkendali, dan menekankan pemerintah masih dalam tingkat kewaspadaan sangat tinggi. (AP Photo/Luca Bruno)

Liputan6.com, Triese - Kota-kota di Italia yang kini berada dalam status lockdown oleh pemerintahnya, demi memerangi Virus Corona, memiliki dampak bagi rutinitas warga setempat. Dampak itu turut dirasakan seorang mahasiswa Indonesia, Yogi Pratama yang kini sedang menempuh pendidikan meraih gelar S3 di kota Trieste, Italia.

Sejak 11 Maret 2020, Perdana Menteri Giuseppe Conte telah mengeluarkan peraturan untuk melakukan lockdown nasional untuk Italia. Hal ini berarti akan ada upaya minimalisir secara besar-besaran jika itu menyangkut perpindahan orang dari satu kota ke kota lainnya. 

Italia, yang terparah di Eropa, telah melaporkan 27.980. kasus dengan 2.158 kematian. Ada pun pasien yang sembuh mencapai 2.749.

Meskipun kota Trieste bukan merupakan pusat penyebaran virus di Italia, namun Yogi mengungkapkan bahwa ada 148 kasus di sana. 

Rutinitas masyarakat setempat otomatis terganggu sejak aturan tersebut dikeluarkan. Hal ini pun berlaku juga baik aktivitas perkuliahan Yogi, yang telah menjadi kegiatan rutinnya sehari-hari.

"Sehari-harinya sejak keluar aturan pemerintah, aktivitas perkuliahan, akademik, dan penelitian sudah tidak boleh lagi dilakukan di lab kecuali urgent," papar Yogi, dikutip Rabu (18/3/2020), dari video yang dibagikannya.

Yogi pun kini terpaksa melakukan semua kegiatan di rumah, mematuhi kebijakan pemerintah Italia yang meminta warganya tidak beraktivitas di luar. Selain itu, toko-toko juga kebanyakan tutup, hanya menyisakan toko kebutuhan pokok, apotek maupun beberapa kantor layanan publik. 

"Warga sudah tidak boleh berkumpul dan sudah diberlakukan social distancing minimal satu meter ketika misalnya berdekatan dengan warga atau mau masuk ke rumah sakit," tambah Yogi. 

Curhat Mahasiswa Indonesia Terjebak Lockdown di Italia

Wajib Bawa Surat Jika Keluar Rumah

Italia Tutup Seluruh Wilayahnya Akibat Virus Corona
Polisi menjaga perbatasan Modena dan Bologna di Valsamoggia, Bologna, Italia, Senin (9/3/2020). Sebelumnya, pemerintah Italia hanya menutup wilayah utara negaranya untuk menekan penyebaran virus corona (COVID-19). (Piero CRUCIATTI/AFP)

Yogi juga menambahkan bahwa sebuah surat keterangan pun wajib dibawa jika seseorang bepergian keluar rumah. Namun, ia masih belum mengetahui apakah surat tersebut diperlukan hanya untuk pergi ke luar kota atau sekadar ke luar rumah. 

"Di surat ini sendiri sudah tertulis alasan kenapa keluar rumah. Karena sekarang sudah banyak polisi yang berjaga-jaga di luar dan biasanya bisa mendenda orang yang keluar rumah tanpa alasan yang jelas," ungkap Yogi. 

Kota-kota di Italia jelas tampak sepi. Hal itu pun disampaikan oleh Yogi yang katanya di cuaca cerah seperti belakangan ini, banyak dari mereka yang bepergian ke luar. Namun tampaknya, ini bukan waktu yang tepat. 

Selengkapnya, saksikan videonya di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya