Liputan6.com, Jakarta - Saat ini ada jutaan orang di seluruh dunia yang sedang membatasi aktivitas sosialnya dengan sesama manusia. Hal ini dikarenakan oleh penyebaran Corona COVID-19 yang bisa membunuh.
Dampaknya, banyak negara di dunia yang memutuskan untuk lockdown. Sehingga harus berada di dalam rumah tanpa harus melakukan aktivitas seperti sediakala.
Advertisement
Baca Juga
Bagi Anda yang tergolong extrovert mungkin akan jadi permasalahan lantaran berdiam diri di dalam rumah.
Namun, bagi mereka yang introvert hal ini tak menjadi masalah. Oleh karenanya, ada sejumlah hal yang bisa Anda pelajari dari seorang introvert dalam kasus ini.
Introvert, seperti yang didefinisikan oleh psikiater Swiss Carl Jung pada tahun 1921, cenderung lebih bahagia dengan diri waktu luang untuk mereka sendiri.
Mereka condong ke arah kegiatan menyendiri, dan dianggap sebagai upaya mengumpulkan cadangan energi.
Ekstrovert, di sisi lain, banyak bicara, antusias dan lebih banyak terlibat dalam aktivitas sosial; mereka diberi energi oleh pertemuan dengan orang lain.
Sebagian besar dari kita berada di antara dua tipe kepribadian, tetapi satu sifat cenderung lebih dominan daripada yang lain.
Bagaimana Anda Tahu Siapa Anda
Vivian Zayas, profesor psikologi dan direktur studi di Cornell University mengatakan seorang introvert atau ekstrovert biasanya dapat dijawab dengan satu pertanyaan sederhana:
Jika Anda tiba-tiba memiliki dua jam waktu luang, apakah Anda lebih suka menghabiskannya dengan sekelompok besar orang, atau sendirian atau hanya dengan beberapa teman dekat?
Jika Anda memilih yang pertama, mungkin Anda harus melihat panduan kami untuk bertahan dari jarak sosial sebagai ekstrovert. Jika Anda memilih yang terakhir, teruslah membaca, karena para psikolog memiliki kiat untuk memanfaatkan waktu Anda sendiri untuk mengisi waktu luang.
Â
Advertisement
Manfaatkan Kesempatan Ini
Zayas mengatakan bahwa di tengah situasi semacam ini Anda bisa memanfaatkannya, sebagai upaya menciptakan suasana hati dan tingkat pendewasaan diri yang jauh lebih baik.
Menjauh dari dunia sosial bisa dimanfaatkan dengan baik. Gunakan waktu henti Anda untuk membaca buku sebanyak yang Anda inginkan. Tulis perasaan dan wawasan Anda dalam jurnal.
Anda juga dapat menetapkan tujuan untuk apa yang ingin Anda capai di kemudian hari atau seterusnya. Yang terpenting, gunakan waktu ini untuk mencari tahu apa yang akan menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan Anda tetap optimal, kata Dr. Amalia Londoño Tobón, seorang rekan klinis di Yale Child Study Center di Yale University.
Tapi jangan melangkah terlalu jauh. Menjauhi dunia sosial di seumur hidup Anda juga tidak baik. Anda tetap butuh berinteraksi.