Liputan6.com, Putrajaya - Malaysia pada hari Rabu mengumumkan perpanjangan perintah gerakan terbatas selama pandemi Virus Corona COVID-19. Sebelumnya diinformasikan berakhir pada 31 Maret 2020 tetapi sekarang akan berlangsung hingga 14 April.
"Perpanjangan itu diperlukan untuk meratakan kurva infeksi dan mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19, yang sejauh ini telah menyebabkan 1.624 kasus di Malaysia - yang tertinggi di Asia Tenggara," kata Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip dari SCMP, Rabu (25/3/2020).Â
"Anda tahu bahwa ini baik untuk Anda, keluarga Anda, dan orang-orang di sekitar Anda. Kesadaran dan ketulusan Anda dalam mematuhi aturan yang diberlakukan oleh pemerintah selama periode Movement Control Order atau Orde Kontrol Gerakan ini sangat terpuji," kata Muhyiddin, seraya menambahkan bahwa ia tahu hal itu tidak mudah.
Advertisement
PM Muhyiddin juga meminta warga Malaysia untuk menahan diri dari aksi panic buying di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.
"Anda tidak memerlukan persediaan makanan yang tidak perlu karena persediaannya cukup," katanya.
"Saya jamin makanan itu cukup untuk semua orang. Saya tahu Anda merasa terbebani, tetapi saya tidak punya pilihan. Saya harus memperpanjang Movement Control Order untuk keselamatan Anda sendiri."
Lockdown Sejak 18 Maret
Lockdown sebagian Malaysia, yang mulai berlaku pada 18 Maret dan dimaksudkan untuk berjalan selama dua minggu, dirancang untuk membatasi pertemuan besar. Warga Negeri Jiran hanya dapat meninggalkan rumah untuk membeli bahan makanan, untuk keadaan darurat atau untuk mengakses perawatan kesehatan. Kunjungan sosial dilarang.
Siapa pun yang ditemukan melanggar perintah, yang sedang ditegakkan oleh polisi dengan bantuan militer, akan menghadapi hukuman enam bulan penjara, denda atau keduanya.
Muhyiddin mengatakan lebih dari 95 persen orang telah mematuhi pembatasan, dengan polisi mengatakan 110 orang telah ditangkap karena pelanggaran.
Banyak kasus baru telah dikaitkan dengan pertemuan keagamaan massal yang terjadi pada akhir Februari dan awal Maret, yang menarik 14.500 Muslim dari Malaysia dan 1.500 orang asing untuk beribadah, kemudian menyebarkan virus ke Brunei, Singapura, Kamboja dan Thailand.
Advertisement
Kasus Virus Corona COVID-19 di Malaysia
Menurut data dari siaran pers kedutaan Malaysia, per Rabu 25 Maret 2020, kasus positif Virus Corona COVID-19 di sana meningkat yakni 1.796 kasus.
172 kasus baru pada hari ini.
Jumlah kematian juga meningkat menjadi 17 orang. Termasuk seorang doktor.
Â