Trump Setop Anggaran WHO, PBB: Pandemi Corona COVID-19 Waktunya Bersatu

Keputusan Presiden Donald Trump untuk membekukan anggaran bagi WHO mendapat tanggapan sinis dari PBB di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Apr 2020, 12:58 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2020, 12:58 WIB
Presiden AS Donald Trump bersama Dr. Anthony Fauci dan Dr. Deborah Birx yang menjadi penasihat Gedung Putih melawan Virus Corona (COVID-19)
Presiden AS Donald Trump bersama Dr. Anthony Fauci dan Dr. Deborah Birx yang menjadi penasihat Gedung Putih melawan Virus Corona (COVID-19). Dok: Gedung Putih

Liputan6.com, New York - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia telah menginstruksikan pemerintahannya untuk menunda pendanaan bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas penanganannya terhadap pandemi Virus Corona COVID-19. Keputusan ini pun dinilai sebagai suatu langkah yang segera mengundang kecaman.

Pada konferensi pers Gedung Putih, Trump mengklaim WHO "gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggung jawab", seperti dilansir dari laman Al Jazeera, Rabu (15/4/2020). 

Dia menuduh kelompok itu mempromosikan "disinformasi" China tentang virus yang kemungkinan mengarah pada penyebaran virus yang lebih luas daripada yang seharusnya terjadi.

Trump mengatakan AS akan terus terlibat dengan WHO dalam mengejar apa yang disebutnya reformasi yang berarti. Dia menambahkan bahwa "penahanan" pada pendanaan akan berlanjut sementara AS meninjau peringatan organisasi tentang Virus Corona baru dan China.

Sekretaris Jenderal Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan bahwa ini "bukan waktunya" untuk mengurangi dana ke WHO atau organisasi lain yang berjuang memerangi pandemi.

"Sekarang adalah waktu untuk persatuan dan komunitas internasional untuk bekerja bersama dalam solidaritas untuk menghentikan virus ini dan konsekuensinya yang menghancurkan," kata Guterres dalam sebuah pernyataan. 

WHO sejauh ini belum berkomentar. 

Dalam media sosial, Dr Nahid Bhadelia, seorang spesialis penyakit menular dan direktur medis Unit Patogen Khusus di Universitas Boston, mengatakan penarikan dana akan menjadi bencana.

"Memotong 15 persen (kontribusi AS) dari anggaran WHO selama pandemi terbesar yang diproyeksikan pada abad terakhir adalah bencana mutlak," tulisnya di Twitter.

"WHO adalah mitra teknis global, platform di mana negara-negara berdaulat berbagi data / teknologi, mata kita pada lingkup global pandemi ini."  

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Berseteru dengan PBB

Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara di hadapan DK PBB (AP)
Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara di hadapan DK PBB (AP)

Selama ini, Donald Trump telah berseteru dengan badan PBB itu ketika ia berusaha untuk menyalahkan atas beratnya krisis. 

Bereaksi terhadap ancaman Trump sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pekan lalu bahwa saat ini bukan waktunya untuk retorika seperti itu.

"Fokus semua partai politik adalah untuk menyelamatkan rakyat mereka. Tolong jangan mempolitisir virus ini," kata Tedros  pada konferensi pers di Jenewa pekan lalu. 

"Jika kamu ingin memiliki lebih banyak kantong jenazah, maka kamu melakukannya. Jika kamu tidak ingin banyak kantong jenazah, maka kamu jangan mempolitisirnya ... Kita akan memiliki banyak kantong jenaza di depan kita jika kita tidak berperilaku seperti seharusnya."

Tedros, mantan menteri luar negeri Ethiopia, juga menolak saran Trump bahwa WHO telah bersikap "China-sentris", sambil mengatakan: "Kami dekat dengan setiap negara, kami buta warna."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya