Rusia Laporkan Hampir 10.000 Kasus Baru Virus Corona COVID-19

Rusia melaporkan 9.623 kasus baru virus corona --kenaikan harian tertinggi sejak dimulainya pandemi-- sehingga total di negara itu menjadi 124.054 orang.

oleh Hariz Barak diperbarui 03 Mei 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2020, 15:00 WIB
Rusia Evakuasi 144 Orang dari Wuhan Terkait Virus Corona
Petugas medis menyambut kedatangan warga yang turun dari pesawat militer di sebuah bandara luar Tyumen, Rusia, Rabu (5/2/2020). Rusia mengevakuasi 144 orang dari Wuhan yang terdiri dari warga Rusia, Belarus, Ukraina, dan Armenia menyusul wabah virus corona. (AP Photo/Maxim Slutsky)

Liputan6.com, Moskow - Rusia melaporkan 9.623 kasus baru virus corona --kenaikan harian tertinggi sejak dimulainya pandemi-- sehingga total di negara itu menjadi 124.054 orang, dengan sebagian besar infeksi berlokasi di ibukota Moskow.

Jumlah korban tewas secara nasional naik menjadi 1.222 setelah 57 orang meninggal dalam 24 jam terakhir, kata pusat tanggap krisis virus corona Rusia, Sabtu 2 Mei 2020, seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (3/5/2020).

Kekhawatiran meningkat di Moskow bahwa rumah sakit mungkin kewalahan setelah mencatat rekor infeksi baru selama satu hari, peningkatan 20 persen dari jumlah hari sebelumnya, yang juga merupakan rekor harian.

Meskipun Rusia telah menerapkan lockdown, jumlah infeksi telah meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan selama beberapa hari di negara terbesar di dunia berdasarkan wilayah.

Moskow adalah bagian yang paling parah terkena dampak dari Rusia, terhitung sekitar 62.600 kasus, sekitar setengah dari total nasional.

Orang-orang di sana yang belum mendapatkan izin khusus untuk pergerakan bebas hanya dapat meninggalkan rumah mereka untuk berbelanja, berjalan-jalan dengan anjing mereka, dan membuang sampah.

Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan tindakan pembatasan, yang disebut hari tidak bekerja, untuk berlanjut hingga 11 Mei 2020 ketika negara itu selesai merayakan liburan Hari Buruh dan Hari Kemenangan.

Meskipun jumlah kasus dan kematian yang relatif rendah dibandingkan dengan Amerika Serikat, Italia dan Spanyol, yang telah terpukul paling parah oleh penyakit ini, kurva infeksi virus corona di Rusia belum mencapai puncak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Belum Melewati Puncak Wabah

Rusia Evakuasi 144 Orang dari Wuhan Terkait Virus Corona
Petugas medis menyambut kedatangan warga yang turun dari pesawat militer di sebuah bandara luar Tyumen, Rusia, Rabu (5/2/2020). Rusia mengevakuasi 144 orang dari Wuhan yang terdiri dari warga Rusia, Belarus, Ukraina, dan Armenia menyusul wabah virus corona. (AP Photo/Maxim Slutsky)

Walikota Moskow Sergey Sobyanin memperingatkan, ibukota Rusia itu belum melewati puncak wabah.

"Ancaman tampaknya meningkat," kata Sobyanin dalam blognya, menambahkan bahwa 2 persen dari populasi Moscowvite --atau lebih dari 250.000 orang-- diyakini telah tertular virus tersebut.

"Menurut tes penapisan dari berbagai kelompok populasi, jumlah sebenarnya dari yang terinfeksi adalah sekitar dua persen dari total populasi Moskow," kata Sobyanin.

Sobyanin mengatakan kepada stasiun TV Rossiya-1 bahwa, jika situasinya memburuk, pihak berwenang dapat memangkas jumlah izin yang dikeluarkan untuk perjalanan melintasi kota.

Dia mengatakan Moskow secara signifikan meningkatkan kapasitas pengujian, menambahkan bahwa kota itu telah berhasil "menahan penyebaran infeksi" dengan penegakan aturan tinggal di rumah dan langkah-langkah lain.

Walikota Moskow mengatakan minggu ini para pejabat mempertimbangkan untuk mendirikan rumah sakit sementara di kompleks olahraga dan pusat perbelanjaan untuk menangani masuknya pasien.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya