China Sukses Lewati Puncak Pandemi Corona COVID-19, 4 Kiat Ini Patut Dicontoh RI

Liputan6.com, Jakarta - China dinilai telah berhasil melewati puncak pandemi Corona COVID-19. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas ekonomi dan kegiatan belajar mengajar yang terlihat kembali normal di sejumlah bagian negara tersebut. 

"Pencapaian Tiongkok ini telah mengumpulkan pengalaman penting bagi negara seluruh dunia untuk memenangkan perang global melawan pandemi, dan meningkatkan kepercayaan global dalam kemenangan akhir," papar Dubes Xiao Qian dalam press briefing virtual bersama dengan awak media pada Selasa (5/5/2020).

Pada saat yang sama, Tiongkok masih menghadapi risiko gelombang kedua COVID-19 ketika kasus impor semakin meningkat.

Hingga saat ini, pemerintah beserta rakyat Tiongkok masih melakukan segala upaya untuk mengkonsolidasikan situasi pencegahan dan pengendalian wabah di dalam negeri yang cenderung stabil.

Dalam tahap ini, apa yang telah dilakukan Tiongkok bisa menjadi pelajaran yang dapat dicontoh bagi negara lain, termasuk Indonesia.

"Saya kira pengalaman Tiongkok dapat dirangkum dari empat aspek," jelas Dubes Xiao. 

"Yang pertama dari segi konsep, rakyat dan nyawa manusia adalah prioritas. Keselamatan dan kesehatan masyarakat selalu diutamakan," tambahnya kemudian. 

Yang kedua dari segi sistem perintah, kepemimpinan kuat dari Partai Komunis Tiongkok, penyusunan strategi dan komando langsung dari Presiden Xi Jinping, membentuk sistem penanggapan yang sangat terpadu dan efisien.

Yang ketiga dari segi strategis, melakukan pencegahan dan pengendalian epidemi secara akurat, ilmiah dan sesuai hukum.

"Yang keempat dari segi tindakan, memperhatikan peran pencegahan dan pengendalian setiap keluarga dan setiap unit komunitas, memastikan respons nasional yang terkoordinasi, mengalokasikan sumber daya medis dalam rangka seluruh negara, mempererat kolaborasi, mengandalkan ilmu pengetahuan dimana kita memainkan perannya secara maksimal dalam setiap mata rantai pencegahan dan pengendalian epidemi, mematuhi prinsip yang terbuka, transparan, dan bertanggung jawab, memperkuat pertukaran dan kerjasama internasional secara mendalam," jelasnya lagi. 

Setiap negara memiliki kondisi berbeda dalam menanggapi epidemi.

Tiongkok dengan tegas mendukung upaya pemerintah Joko Widodo untuk melawan COVID-19.

"Kami percaya bahwa dengan upaya bersama pemerintah, berbagai kalangan masyarakat serta segenap rakyat Indonesia, Indonesia akan sesegera mungkin mengalahkan epidemi COVID-19," katanya. 

Dubes Xiao menilai bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang kuat, pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan secara komprehensif dan menanggapi wabah secara ampuh. Masyarakat Indonesia telah menunjukkan tekad dan keyakinan yang kuat untuk mengatasi epidemi.

"Kami dengan tulus ikhlas mengapresiasi upayanya, dan sangat percaya bahwa Indonesia pasti dapat sesegera mungkin mengatasi epidemi dan memulihkan tatanan ekomomi dan sosial yang normal," tuturnya. 

Atas langkah yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, yang telah beberapa kali mengadakan konferensi pers dengan misi diplomatik asing untuk menginformasikan situasi epidemi dan langkah-langkah penanganan wabah pemerintah Indonesia dengan akurat dan tepat waktu.

Dengan kinerja tersebut, Dubes Xiao mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah menunjukkan citra yang terbuka, transparan dan bertanggung jawab dengan melakukan kerja sama internasional secara aktif, memberikan perlindungan setara terhadap warga negara asing di Indonesia, serta menyediakan fasilitas bagi para diplomat dan anggota keluarganya untuk menunjungi dokter.

"Atas nama kedutaan besar Tiongkok, saya ingin mengucapkan penghargaan dan terima kasih secara tulus," ujarnya.

"Saya beserta rekan-rekan kedutaan akan bahu-membahu dengan masyarakat Indonesia, secara ketat menaati undangan dan peraturan kesehatan Indonesia serta tindakan pencegahan dan pengendalian wabah terkait, secara aktif mendukung berbagai upaya penanganan epidemi pemerintah Indonesia, dan memberikan kontribusi pada 1 kemenangan akhir pihak Indonesia atas pendemi," sambung Dubes Xiao.