WHO Ajukan Dana Rp 1,1 Trilun untuk Bantu Rakyat Lebanon Usai Ledakan Beirut

WHO mengajukan permohonan untuk bantuan sebesar $ 76 juta atau sekitar Rp 1,1 trilun pada masyarakat dunia untuk rakyat Lebanon, dalam upaya memberikan bantuan usai ledakan di Beirut.

oleh Natasha Khairunisa AmaniLiputan6.com diperbarui 13 Agu 2020, 20:25 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2020, 20:25 WIB
Pandangan Udara dari Pelabuhan Beirut Usai Ledakan
Gambar drone memperlihatkan tempat ledakan yang mengguncang pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020). Ledakan dahsyat yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020, tersebut sejauh ini menewaskan 78 orang dan dan lebih dari 4.000 lainnya terluka. (AP Photo/Hussein Malla)

Liputan6.com, Jakarta- Ledakan dahsyat di Beirut, menyebabkan bertambahnya krisis yang melanda Lebanon. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyampaikan permohonan untuk bantuan sebesar $ 76 juta atau sekitar Rp 1,1 trilun pada masyarakat dunia untuk rakyat Lebanon.

Dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (13/8/2020), permohonan itu disampaikan satu pekan setelah ledakan besar melanda Beirut yang menyebabkan rusaknya pelabuhan, rumah sakit, klinik dan toko-toko pasokan medis.

Direktur Program WHO, Rana Hajjeh, mengatakan, "Secara khusus kami sangat prihatin dengan kembali merebaknya COVID-19 di Lebanon. Kami telah menyampaikan permohonan $76 juta dan meminta masyarakat internasional untuk mendukung rakyat Lebanon dan menunjukkan solidaritas pada mereka dengan semua cara yang memungkinkan."

Rana Hajjeh menambahkan, WHO juga turut prihatin dengan kondisi psikologis warga yang mengalami luka, kehilangan orang-orang yang mereka sayangi, dan yang kehilangan tempat tinggal setelah ledakan itu.

Tiga rumah sakit benar-benar tidak dapat berfungsi karena ledakan itu, menurut pejabat-pejabat WHO, sementara tiga fasilitas kesehatan lainnya hanya berfungsi sebagian. Kendati demikian, kondisi itu memangkas jumlah tempat tidur yang hanya tersedia sebanyak 600 unit.

Tidak hanya itu, separuh klinik layanan kesehatan di Beirut juga tidak berfungsi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


11 Tim Medis Darurat

FOTO: Proses Pencarian Korban Ledakan Besar di Beirut Lebanon
Petugas penyelamat dan keamanan bekerja di lokasi ledakan besar di Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020). Ledakan yang mengakibatkan puluhan orang tewas dan ribuan lainnya terluka tersebut meratakan pelabuhan dan merusak bangunan di seluruh Beirut. (AP Photo/Hussein Malla)

Ada sebanyak 309 kasus Virus Corona COVID-19 di Lebanon, dan warga – termasuk mereka yang dirawat di rumah sakit – telah melonggarkan langkah perlindungan, menurut pernyataan Direktur Urusan Darurat WHO Rick Brennan.

Menanggapi kondisi tersebut, WHO pun sudah membawa berton-ton pasokan medis dan perlengkapan bedah, termasuk alat-alat pelindung.

Saat ini, diketahui ada sebanyak 11 tim medis darurat dari berbagai negara di seluruh dunia di Beirut.

Dugaan kuat terkait penyebab ledakan yang terjadi pada 4 Agustus lalu tertuju pada amonium nitrat yang tampaknya tidak disimpan dengan cara semestinya di pelabuhan Beirut selama bertahun-tahun.

Insiden tersebut telah menewaskan sedikitnya 170 orang dan melukai lebih dari enam ribu orang lainnya. Selain itu, ledakan itu juga menghancurkan atau membuat sebagian besar gedung di Ibu Kota Lebanon rusak berat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya