WHO Nilai Hasil Tes Kasus Pertama Corona COVID-19 di Korea Utara Tak Meyakinkan

WHO menilai hasil tes terhadap seorang pria yang diduga sebagai kasus pertama Virus Corona COVID-19 di Korea Utara tidak meyakinkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Agu 2020, 07:01 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2020, 07:01 WIB
Waspada Virus Corona COVID-19 di Korea Utara
Mahasiswa menjalani pemeriksaan suhu sebagai upaya mencegah penyebaran pandemi Covid-19 di Universitas Kedokteran Pyongyang di Pyongyang, Rabu (22/4/2020). Korea Utara memberlakukan pembatasan ketat guna mengantisipasi penyebaran pandemi yang telah menyebar hampir di seluruh dunia. (KIM Won Jin/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai hasil tes terhadap seorang pria yang diduga sebagai kasus pertama Virus Corona COVID-19 di Korea Utara tidak meyakinkan. Meskipun, pihak berwenang Korea Utara telah mengarantina 3.635 kontak primer dan sekunder.

"Orang itu dites untuk COVID-19, tetapi hasil tes tidak meyakinkan," ujar Perwakilan WHO untuk Korea Utara Dr. Edwin Salvador melalui komentar yang dikirim ke Reuters melalui surat elektronik, seperti dikutip dari Antara, Kamis (6/8/2020).

Pada 26 Juli, Korea Utara telah menyatakan keadaan darurat dan mengunci kota perbatasan Kaesong setelah seseorang yang membelot ke Korea Selatan tiga tahun lalu kembali melintasi perbatasan yang dibentengi dengan apa yang media pemerintah sebut sebagai gejala Virus Corona COVID-19.

Pada saat itu, media pemerintah tidak menjelaskan apakah orang itu telah diuji, dengan mengatakan "hasil pasti dibuat dari beberapa pemeriksaan medis".

Tetapi pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan, "virus ganas dapat dikatakan telah memasuki negara itu."

Jika dikonfirmasi, kasus itu akan menjadi yang pertama secara resmi diakui oleh otoritas Korea Utara, tetapi sejak itu, media pemerintah terus mengatakan tidak ada kasus Virus Corona yang dilaporkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Konsekuensi Kritis

Sekolah di Korut Dibuka Lagi
Siswa sekolah dasar Kim Song Ju diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki sekolah di Pyongyang, Korea Utara, Rabu (3/6/2020). Korea Utara membuka kembali sekolah - sekolah di negara itu pada bulan ini setelah sebelumnya meliburkan karena kekhawatiran penyebaran virus corona. (AP/Jon Chol Jin)

Salvador mengungkap, sebanyak 64 kontak pertama dan 3.571 kontak sekunder dari kasus yang dicurigai telah diidentifikasi dan dikarantina di fasilitas pemerintah selama 40 hari.

"Kaesong tetap dikunci, dan dokter rumah tangga terus melakukan pengawasan di kota," ujar dia.

Meskipun tidak memiliki kasus yang dikonfirmasi, Korea Utara telah memberlakukan penguncian skala luas dan melakukan pelacakan kontrak.

Surat kabar partai yang berkuasa di Korea Utara, Rodong Sinmun, menyerukan pada Rabu 5 Agustus kepada semua warga negara untuk mengambil bagian dalam langkah-langkah antiepidemi yang memperingatkan setiap pelanggaran peraturan dapat memiliki "konsekuensi kritis".

Beberapa pakar luar dan pejabat AS meragukan klaim Korea Utara yang tidak memiliki kasus Virus Corona, tetapi tidak ada kasus yang dikonfirmasi secara independen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya