Demokrat Resmi Usung Joe Biden Jadi Pesaing Donald Trump pada Pilpres AS 2020

Joe Biden telah secara resmi ditunjuk sebagai calon presiden yang diusung Partai Demokrat untuk pilpres AS November 2020.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 19 Agu 2020, 14:52 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020, 14:39 WIB
Joe Biden dan Kamala Harris
Calon Wakil Presiden Partai Demokrat, Kamala Harris mendengarkan Joe Biden selama acara kampanye di Alexis Dupont High School di Wilmington, Delaware, Rabu (12/8/2020). Acara itu menjadi penampilan perdana keduanya di depan publik sebagai pasangan capres-cawapres. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Liputan6.com, Washington D.C- Partai Demokrat telah resmi mengusung Joe Biden sebagai calon presiden AS pada Pilpres 2020. Hal itu juga menandai Joe Biden secara resmi menjadi pesaing Donald Trump dalam Pilpres AS November 2020.

Dalam pemungutan suara yang digelar secara online karena pandemi Virus Corona COVID-19, penghitungan suara diumumkan oleh semua 50 negara bagian dan tujuh wilayah di AS, yang memperkuat peran Joe Biden sebagai pembawa bendera partai.

Dalam video siaran langsung saat merayakan pencalonannya, Biden menyampaikan, "Terima kasih banyak, dari lubuk hati saya," seperti dikutip dari AFP, Rabu (19/8/2020).

Biden menambahkan, "Itu sangat berarti bagi saya dan keluarga saya." Ia juga mengingatkan penonton bahwa dia akan menyampaikan pidato penerimaan resmi pada 20 Agustus di akhir jambore empat hari.

Karena telah memenangkan mayoritas lebih dari 3.900 delegasi pada bulan Juni, pencalonan untuk Biden tersebut dikatakan merupakan formalitas.

Hal itu dilakukan pada hari kedua Konvensi Nasional Demokrat yang sebagian besar bertujuan untuk merayakan kandidat partai dan menyambut kaum independen dan Partai Republik yang frustrasi ke dalam gerakan politik mereka untuk menggulingkan Trump dari Gedung Putih.

Dalam proses itu, termasuk serangkaian presentasi oleh para pemimpin partai di masa lalu dan masa depan yang mengeluarkan argumen mereka sendiri terhadap petahana Gedung Putih. 

Selain itu, mereka juga mendesak para pemilih untuk berkumpul di sekitar Biden.

Presiden Jimmy Carter ada dalam barisan tersebut yang menjabat satu masa jabatan sejak 1977, dan panglima tertinggi tahun 1990-an Bill Clinton.

"Pada saat seperti ini, Oval Office seharusnya menjadi pusat komando. Sebaliknya, ini adalah pusat badai. Yang ada hanya kekacauan," ujar Clinton.

Saksikan Video Berikut Ini:

Michelle Obama Menyeruarakan untuk Memilih Joe Biden

Michelle Obama (AFP)
Michelle Obama (AFP)

Sementara itu, Presiden Donald Trump menghadapi beberapa kritik pada malam pembukaan, terutama dari mantan ibu negara Michelle Obama yang menyebutkan bahwa dirinya tidak memiliki karakter dan keterampilan sebagai presiden.

Saat memberikan tanggapannya, Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih, "Saya pikir itu adalah pidato yang sangat memecah-belah, sangat memecah belah."

Michelle Obama pun sempat mendesak warga AS untuk mendukung Biden, mantan wakil presiden suaminya dalam pilpres 3 November. Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutannya yang direkam sebelumnya konvensi.

"Donald Trump adalah presiden yang salah untuk negara kita," sebut Michelle Obama, dalam kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap presiden AS tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya