Diundang Lebanon, FBI Atas Nama AS Siap Bantu Selidiki Ledakan di Beirut

AS umumkan akan ikut berpartisipasi membantu Lebanon dalam penyelidikan ledakan besar yang melanda Beirut.

oleh Natasha Khairunisa AmaniLiputan6.com diperbarui 14 Agu 2020, 20:25 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2020, 20:25 WIB
Pandangan Udara dari Pelabuhan Beirut Usai Ledakan
Gambar drone menunjukkan asap dari tempat ledakan yang mengguncang pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020). Ledakan terjadi di area pelabuhan, di tempat penyimpanan bahan peledak, amonium nitrat. (AP Photo/Hussein Malla)

Liputan6.com, Jakarta- Dalam penyelidikan atas ledakan baru-baru ini di Beirut, Lebanon yang menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya, Biro Investigasi Federal AS (FBI) akan bergabung dengan penyelidik Lebanon dan internasional. 

Dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (14/8/2020), pengumuman tentang bantuan penyelidikan itu disampaikan di Beirut oleh diplomat senior AS, yang juga merupakan wakil menteri urusan politik AS, David Hale, pada 13 Agustus.

FBI akan ikut dalam penyelidikan tersebut atas undangan pihak berwenang Lebanon, menurut pernyataan Hale, dalam kunjungannya ke salah satu lingkungan di Beirut yang rusak parah akibat ledakan itu.

Selain itu, Hale juga menuturkan, bahwa partisipasi FBI merupakan salah satu cara AS membantu Lebanon mengatasi dampak ledakan besar itu.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Pertemuan dengan Para Pejabat Lebanon

Kondisi di Beirut Lebanon Setelah Ledakan Dahsyat
Setelah ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). Kepala Keamanan Umum Lebanon Abbas Ibrahim menyatakan ledakan tersebut berasal dari 2.700 ton amonium nitrat yang telah ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan. (AP Photo/Hassan Ammar)

Dalam dua hari ke depan, David Hale dijadwalkan bertemu dengan para pejabat Lebanon.

Tak hanya itu, Kedutaan Besar AS di Beirut juga mengatakan bahwa Hale harus menekankan perlunya reformasi ketika dia bertemu dengan para pejabat.

Sementara parlemen menyetujui keadaan darurat dua pekan usai ledakan besar itu, Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri pun menyerukan pembentukan segera pemerintahan baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya