HUT ke-29, Uzbekistan Harap Hubungan Persahabatan dengan RI Langgeng

Sejak Kemerdekaan Uzbekistan pada tahun 1991, kedua negara selalu memiliki prinsip utama yang sesuai dalam hubungan bilateral dan multilateral yang saling menguntungkan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 27 Agu 2020, 20:49 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 16:32 WIB
Senate of the Oliy Majlis of the Republic of Uzbekistan (Kedubes Uzbekistan)
Senate of the Oliy Majlis of the Republic of Uzbekistan (Kedubes Uzbekistan)

Liputan6.com, Jakarta - Uzbekistan merayakan Hari Jadi atau Hari Kemerdekaan ke-29.

Republik Uzbekistan dan Republik Indonesia secara historis menikmati hubungan persahabatan. Putra-putra Uzbekistan yang paling menonjol seperti Imam Bukhari, Ibnu Sina, Bahouddin Naqshbandi dan lainnya membangun jembatan yang kuat antara dua negara.

Sejak Kemerdekaan Uzbekistan pada tahun 1991, kedua negara selalu memiliki prinsip utama yang sesuai dalam hubungan bilateral dan multilateral yang saling menguntungkan. Sekarang Uzbekistan mengembangkan lebih lanjut sistem politik demokrasinya.

Khususnya, pengembangan lebih lanjut prinsip-prinsip demokrasi dan implementasinya di lembaga-lembaga negara serta pembangunan masyarakat sipil mendapat prioritas tinggi dalam kebijakan negara Presiden Uzbekistan H.E. Shavkat Miromonovich Mirziyoyev.

"Sejak kemerdekaan Uzbekistan, Indonesia telah menjadi salah satu mitra intinya di Asia Tenggara. Hubungan di bidang politik, diplomasi dan sosial budaya terbangun dengan baik," demikian dijelaskan dalam rilis dari Kedubes Uzbekistan yang diterima Liputan6.com Kamis (27/8/2020).

"Dalam beberapa tahun terakhir, para pihak dapat memajukan kerja sama ekonomi. Pada 2019, volume perdagangan bilateral mencapai US$ 43, 9 juta."

Untuk kuartal pertama tahun 2020 volume perdagangan sudah mencapai US$ 10,5 juta. Kalangan bisnis Indonesia dan Uzbek semakin aktif dalam bisnis perhotelan, industri tekstil, kimia dan petrokimia, pertanian dan cabang ekonomi lainnya.

Salah satu bidang hubungan bilateral yang berkembang pesat adalah pariwisata, khususnya pariwisata "ziarah".

Secara historis Uzbekistan telah memainkan peran penting dalam perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan Islam.

"Sekarang Uzbekistan memiliki ribuan monumen bersejarah dan Islam. Untuk memfasilitasi kunjungan wisatawan ke tempat-tempat ini, Uzbekistan menerapkan visa bebas selama 30 hari bagi wisatawan Indonesia."

"Apalagi, pada Mei 2019 penerbangan langsung antara Tashkent dan Jakarta diluncurkan oleh Uzbekistan Airways. Saat ini rute penerbangan Jakarta-Tashkent juga terhubung ke Jeddah, sehingga memungkinkan program Umrah + Uzbekistan bagi wisatawan Indonesia."

Pada 3 Maret 2020, Uzbekistan dan Indonesia bersama-sama membuka hotel "Sahid-Zarafshon" di Bukhara.

 

Simak video pilihan berikut:

Kerja Sama Pendidikan

Ilustrasi pendidikan
Ilustrasi pendidikan. (Foto: pexels.com)

Proyek serupa sedang dilaksanakan di wilayah Samarkand dengan pembangunan hotel "Sahid al-Bukhari" di sebelah kompleks peringatan Imam Al-Bukhari.

Kerja sama di bidang pendidikan semakin meningkat. Pada tahun 2019 telah ditandatangani 16 kesepakatan antara universitas kedua negara untuk membuat kursus pelatihan bahasa Indonesia untuk persiapan tenaga ahli di bidang pariwisata halal dan pelayanan hotel modern.

Mulai September 2019 Universitas Negeri Bukhara dan Universitas Gunadarma meluncurkan program magister bersama untuk melatih spesialis TIK untuk pariwisata.

Tentunya di tahun-tahun mendatang Uzbekistan dan Indonesia akan lebih banyak meraih hasil dalam hubungan bilateral, kedua negara memiliki potensi yang cukup besar untuk itu.

"Yang terpenting, dua negara memiliki rasa saling menghormati, pemahaman bersama dan persahabatan yang langgeng."

"Di saat yang menyenangkan ini, tim editorial kami mengharapkan kesejahteraan, perdamaian berkelanjutan, dan pengembangan untuk orang-orang Uzbekistan yang ramah. Selamat Ulang Tahun ke-29 Hari Kemerdekaan Uzbekistan."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya