Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Uzbekistan menyatakan siap menjemput warganya di Indonesia sebagai langkah antisipasi Virus Corona (COVID-19). Pesawat carter akan disiapkan, berangkat dari Jakarta dalam beberapa hari mendatang.
Kebijakan ini berlaku untuk turis saja, bukan untuk diplomat, dan sifatnya wajib. Pesawat akan berangkat dari Jakarta ke Tashkent dan sebaliknya untuk menjemput turis dari kedua negara.
Advertisement
Baca Juga
"Selama situasi Virus Corona ini, dan adanya enam kasus positif Corona di Uzbekistan, pemerintah Uzbekistan membuat pergerakan bagi semua masyarakat Uzbekistan di Indonesia dan masyarakat Indonesia yang saat ini berada di Uzbekistan," ujar pengumuman resmi Kedutaan Besar Uzbekistan, Selasa (17/3/2020).
Sejauh ini pihak Kedubes belum bisa memberikan jadwal penerbangan. Namun, ada kemungkinan pesawat penjemput berangkat pekan ini.
"Tanggalnya belum diketahui, bisa jadi pada pekan ini. (WNI) bisa ikut dan harus bergabung. Wajib," jelas Kedubes Uzbekistan kepada Liputan6.com.
Meski demikian, pihak Kedubes tidak akan memaksakan mereka yang tidak mau ikut. Bila tidak mau ikut, pihak Kedubes Uzbekistan tak bisa menjanjikan apakah akan ada pesawat carter lagi.
Penerbangan juga tidak gratis. Mereka yang mau ikut harus membeli tiket terlebih dahulu.
Berikut kontak yang dapat dihubungi:
Â
Nomor Uzbekistan:+99871 233 28 28
+99897 1365151
Call center 1164
Nomor Indonesia:+6281519488141
Â
Sebelumnya dilaporkan, weorang warga Uzbekistan terbukti positif terkena Virus Corona sepulangnya dari Prancis. Kasus itu menjadi infeksi pertama di negara Asia Tengah berpenduduk 34 juta tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pembatasan Penerbangan
Uzbekistan kini sedang mengambil langkah yang diperlukan terkait pencegahan penyebaran Virus Corona COVID-19.
Pada Minggu 15 Maret 2020, maskapai pemerintah Uzbekistan menghentikan sementara atau membatasi penerbangan ke sejumlah kota di Eropa Barat, Asia dan Timur Tengah hingga akhir April.
Virus Corona COVID-19, pertama kali muncul di China tengah pada Desember tahun lalu. Hingga kini telah menjangkit ke lebih dari 120 negara dan wilayah.
Kematian global akibat Virus Corona melebihi angka 5.300 dengan sedikitnya 142.000 kasus terkonfirmasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Eropa sebagai episentrum baru Virus Corona.
Advertisement