29-9-1941: Dimulainya Pembantaian Babi Yar, Nazi Eksekusi 34 Ribu Orang Yahudi

Pembantaian Babi Yar terhadap hampir 34.000 orang Yahudi dieksekusi oleh tentara Nazi di ibu kota Ukraina, yang dimulai pada 29 September 1941.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2020, 06:00 WIB
Pembantaian Babi Yar
Pembantaian Babi Yar (AP News)

Liputan6.com, Kiev - Pembantaian terhadap hampir 34.000 orang Yahudi yang dieksekusi tentara Nazi di ibu kota Ukraina dimulai pada 29 September 1941. Tubuh mereka didorong ke jurang raksasa yang dikenal sebagai Babi Yar, terletak di tepi Kiev.

Ketika itu, pembantaian ini menjadi satu-satunya situs pembunuhan Holocaust yang terbesar.

Seorang saksi mata mengamati prosesi yang menyeramkan tersebut, mulai dari anak-anak berteriak, orang tua sakit, beberapa dari mereka menangis, diikat kasar dengan tali.

Melansir history.com, Selasa (29/9/2020), lebih dari 30.000 orang Yahudi berbaris dalam kelompok-kelompok kecil ke jurang Babi Yar di utara kota dan diperintahkan untuk telanjang, kemudian ditembakkan senapan mesin ke jurang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Ingin Rebut Kiev, Nazi Minta Semua Dimusnahkan

Pembantaian Babi Yar
Pembantaian Babi Yar (AP News)

Semua bermula ketika tentara Jerman ingin merebut Kiev pada 19 September. Kemudian pasukan khusus SS bersiap untuk melaksanakan perintah pemimpin Nazi Adolf Hitler untuk memusnahkan semua pejabat Yahudi dan Soviet yang ditemukan di sana.

Pembantaian ini berlangsung selama 2 hari yang berakhir pada 30 September, dengan mereka yang tewas maupun terluka ditutupi dengan tanah dan batu.

Antara 1941 dan 1943, ribuan lebih orang Yahudi, pejabat Soviet, dan tawanan perang Rusia dieksekusi di jurang Babi Yar dengan cara yang sama. Ketika tentara Jerman mundur dari Uni Soviet, Nazi berusaha menyembunyikan bukti pembantaian dengan menggali mayat dan membakarnya dalam tumpukan kayu besar.

Banyak saksi mata dan bukti lainnya yang membuktikan kekejaman di Babi Yar, yang menjadi simbol penderitaan orang Yahudi dalam Holocaust.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

Lanjutkan Membaca ↓

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya