Liputan6.com, Phuket - Kolam renang pribadi, makanan mewah dan dua pemeriksaan suhu sehari, selamat datang di karantina bintang lima di Thailand, di mana turis kaya dapat hidup dalam kemewahan sambil mematuhi beberapa langkah anti-COVID-19 paling ketat di dunia.
Dikutip dari CNA, Senin (5/10/2020), setelah melarang pengunjung selama enam bulan karena COVID-19, negara yang bergantung pada pariwisata itu membuka kembali aksesnya untuk sejumlah kecil wisatawan. Gelombang wisatawan tersebut akan tiba di Phuket, pulau resor populer di Thailand yang dijadikan sebagai tempat karantina.
Tetapi sebelum menikmati pantai, 300 turis dari China dan Skandinavia harus menyelesaikan 14 hari karantina wajib, termasuk dua tes COVID-19 yang diawasi oleh dokter dan penjaga keamanan.
Advertisement
Di The Senses Resort yang menghadap ke Teluk Patong di Phuket, 16 vila telah disiapkan secara khusus untuk tamu karantina. Vila-vila, dengan luas hingga 220 meter persegi, didesain ulang, menyingkirkan permukaan yang empuk untuk mempermudah proses disinfektan, sementara kamera keamanan CCTV dipasang di pintu masuk.
Karyawan juga telah menerima pelatihan di rumah sakit tentang cara mengenali infeksi, dan diberikan alat pelindung diri untuk memberikan makanan layanan kamar.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pihak Resor Mengklaim Tidak Mendapatkan Banyak Keuntungan
"Kami tidak akan mendapat banyak keuntungan dari klien khusus ini karena biaya yang dikeluarkan. Kami harus mencari sumber pendapatan lain untuk mendukung staf kami," imbuh pemilik resor Suppachoke Laongphet.
Karantina kelas atas di The Senses menghabiskan biaya yang sebesar US $ 5.300 (Rp 78,169,700) atau US $ 18.700 (Rp 275,806,300) untuk keluarga beranggotakan empat orang. Jika model karantina di Phuket ini terbukti berhasil, pemerintah akan berusaha menirunya di seluruh negeri.
Setelah pengunjung menyelesaikan karantina, mereka dapat tinggal dan bepergian dengan bebas selama tiga hingga sembilan bulan dengan visa khusus yang dibuat untuk menghidupkan kembali pariwisata. Harapan untuk mencapai rekor 40 juta pengunjung tahun ini pupus setelah virus Corona COVID-19 melanda dunia, membuat ekonomi Thailand jatuh bebas.
"Jumlah pengunjung di bawah skema visa baru kemungkinan akan dibatasi. Hanya mereka yang memiliki sarana dan yang ingin tinggal beberapa bulan di negara kami", imbuh Kongsak Khoopongsakorn, presiden cabang selatan Asosiasi Hotel Thailand.
Di resor The Senses, pengunjung akan bangun dengan pemandangan pegunungan landai yang subur di pulau itu dan dapat berenang di kolam renang pribadi. Tetapi jika wisatawan mencoba meninggalkan kamar, maka polisi akan datang dan menghampiri.
Ketika masa karantina telah selesai, wisatawan tidak bebas begitu saja. Keberadaan pengunjung akan terus dilacak oleh Pemerintah Thailand.
Â
Reporter: Ruben Irwandi
Â
Advertisement