Tamunya Positif COVID-19, Presiden Afsel Cyril Ramaphosa Jalani Karantina Mandiri

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa telah menjalani karantina mandiri, simak selengkapnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 29 Okt 2020, 08:01 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2020, 08:01 WIB
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta- Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa telah menjalani karantina mandiri, setelah salah seorang tamu pada acara makan malam yang ia hadiri dinyatakan positif COVID-19.

Dikutip dari CNN, Kamis (29/10/2020), kabar tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan kantor kepresidenan Afrika Selatan. 

Dalam pernyaataan yang dirilis pada Rabu (28/10) itu, dikatakan bahwa "Presiden (Cyril Ramaphosa) menghadiri acara makan malam penggalangan dana Adopt-a-School Foundation" pada 24 Oktober 2020.

Sehari setelah acara makan malam itu, seorang tamu tersebut dites positif COVID-19. 

"Presiden saat ini tidak menunjukkan gejala (Virus Corona) dan akan, menyesuaikan saran kesehatan COVID-19, kemudian dites jika mengalami gejala," terang pernyataan itu.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

Tetap akan Bertugas dari Jarak Jauh

Hadiri G20, Sejumlah Pemimpin Negara Mulai Tiba di Argentina
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa tiba di Bandara Internasional Ministro Pistarini, Buenos Aires, Argentina, Rabu (28/11). Cyril Ramaphosa tiba di Argentina untuk menghadiri KTT G20. (AP Photo/Martin Mejia)

"Presiden (Cyril Ramaphosa) akan melakukan tugasnya dari jarak jauh dan akan mematuhi pedoman yang berlaku untuk karantina mandiri," tutur pernyataan tersebut. 

Menurut Johns Hopkins Univeristy, Afrika Selatan telah melaporkan total 717.851 kasus dan 19.053 kematian akibat Virus Corona COVID-19.

Kasus harian COVID-19 di Afrika Selatan memuncak pada Juli 2020, dan beberapa hari melaporkan lebih dari 10.000 infeksi baru pada saat itu. 

Namun, kenaikan infeksi COVID-19 di negara tersebut telah menurun sejak Agustus 2020.

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya