Rusia Berupaya Percepat Pendaftaran Vaksin COVID-19 Sputnik V ke WHO

Rusia telah mengajukan permohonan ke WHO untuk pendaftaran dan prakualifikasi vaksin COVID-19 buatannya, yakni Sputnik V.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Okt 2020, 19:54 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2020, 14:54 WIB
Vaksin pencegah infeksi Virus Corona yang dikembangkan Pusat Penelitian Federal Gamaleya di Moskow, Rusia. (Xinhua/RDIF)
Vaksin pencegah infeksi Virus Corona yang dikembangkan Pusat Penelitian Federal Gamaleya di Moskow, Rusia. (Xinhua/RDIF)

Liputan6.com, Moskow- Rusia telah mengajukan permohonan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mempercepat pendaftaran dan prakualifikasi vaksin Virus Corona COVID-19 buatannya, yakni Sputnik V.

Pengajuan untuk mempercepat pendaftaran dan prakualifikasi vaksin COVID-19 tersebut disampaikan oleh lembaga Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) pada 27 Oktober 2020. 

Dikutip dari AFP, Rabu (28/10/2020) RDIF mengatakan bahwa pendaftaran yang dipercepat akan membuat Sputnik V "tersedia secara global dalam kurun waktu yang lebih singkat dari prosedur biasanya."

"Federasi Rusia telah menjadi salah satu negara pertama yang mengajukan ke WHO untuk prakualifikasi vaksinnya dalam melawan infeksi Virus Corona baru," kata RDIF dalam pernyataannya.

Namun saat dihubungi oleh kantor berita AFP, WHO mengatakan pengajuan seperti itu bersifat "rahasia".

Pada Agustus 2020, Rusia mengumumkan pendaftaran pada vaksin COVID-19 pertama di dunia, yakni Sputnik V, yang dinamai sesuai dengan satelit era Soviet.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

WHO Belum Beri Prakualifikasi pada Kandidat Vaksin COVID-19 Manapun

Vaksin COVID-19 Sputnik V Jalani Uji Klinis fase 3
Foto yang diabadikan pada 15 September 2020 ini menunjukkan vaksin COVID-19 bernama "Sputnik V" milik Rusia dalam uji klinis tahap tiga di Moskow, Rusia. (Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr)

"Prakualifikasi yang berhasil akan memungkinkan Sputnik V dimasukkan dalam daftar obat-obatan yang digunakan oleh lembaga pengadaan internasional dan negara-negara untuk memandu pembelian obat-obatan secara massal," tutur pernyataan itu. 

Di sisi lain beberapa ilmuan dari negara-negara barat mengungkapkan kekhawatiran atas vaksin Rusia tersebut.

Mereka juga memperingatkan bahwa langkah yang terlalu cepat untuk vaksin tersebut bisa berbahaya.

"Jika suatu produk yang diajukan untuk evaluasi dianggap memenuhi kriteria untuk tertulis dalam daftar, WHO akan mempublikasikan hasilnya secara luas," terang WHO kepada AFP.

Diketahui bahwa sejauh ini, WHO mengatakan bahwa pihaknya masih "Belum memberikan prakualifikasi pada vaksin untuk COVID-19, atau menerbitkan daftar penggunaan darurat apa pun".

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya