Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi membagikan ide dan nasihat terkait sistem kesehatan kepada negara-negara ASEAN Plus Three (China, Jepang, Korea Selatan). Pandemi COVID-19 dianggap sebagai panggilan untuk menunjang sistem kesehatan.Â
"Pandemi ini harus menjadi wake up call bagi kita untuk memperbaiki sistem kesehatan baik di tingkat nasional maupun di kawasan. Recover together, recover stronger," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Sabtu 14 November 2020.
Advertisement
Baca Juga
Jokowi juga menyarankan ke negara-negara tetangga untuk memperkuat infrastruktur kesehatan.
"Untuk itu, penting bagi kita untuk menjadikan kawasan ASEAN Plus Three sebagai medical-sciences hub terutama di masa dan pasca-pandemi," ujarnya.
Kasus COVID-19 di Indonesia sebetulnya yang tertinggi di antara negara ASEAN Plus Three. Kasus di Indonesia telah melewati kasus di Malaysia, Korea, Jepang, hingga China.Â
Berdasarkan data Johns Hopkins University, Senin (16/11/2020), kasus COVID-19 di Indonesia mencapai total 467.113. Sebanyak 15.211 meninggal dunia dan 391.991 sembuh. Â
Setelah Indonesia, ada Filipina dengan 407.838 kasus. Sementara, Malaysia yang sempat lockdown mencatat 47.417 kasus COVID-19.Â
Kasus di Korea Selatan relatif lebih rendah, yakni 28 ribu. Di Jepang, kasus sudah tembus 100 ribu.
Di China, data pemerintah menyebut kasus COVID-19 masih di bawah 100 ribu, yakni 91.850. Sebanyak 4.752 pasien dinyatakan meninggal.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tingkat Kematian Tertinggi Nomor 2
Berdasarkan data Statista pada November, tingkat kematian di Indonesia akibat COVID-19 termasuk yang paling tinggi di kawasan Asia-Pasifik.
Indonesia berada di urutan kedua setelah China. Tingkat kematian di China mencapai 5,17 persen, kemudian Indonesia dengan 3,3 persen.
Tingkat kematian di negara Asia Tenggara lain berada di bawah 3 persen. Contohnya, Filipina hanya 1,92 persen.
Tiga negara dengan tingkat kematian tertinggi adalah Yaman (29,2 persen), Meksiko (9,79 persen), dan Sudan (7,75 persen). Negara Eropa dengan tingkat kematian tertinggi adalah Belgia (6 persen).
Advertisement
Akses Kesehatan
Menurut Jokowi, ketahanan kesehatan kawasan harus dimulai dari infrastruktur kesehatan yang memadai di tingkat nasional. Jokowi mengatakan masing-masing negara harus berinvestasi untuk menjamin akses kesehatan dengan harga terjangkau.
Upaya tersebut nantinya akan memperbaiki ketahanan masyarakat dan kesiapsiagaan serta kapasitas kesehatan publik di masa darurat. Selain itu, Jokowi menyebut masing-masing negara juga harus membangun kapasitas teknologi kesehatan digital sebagai bagian dari infrastruktur kesehatan publik.
"Layanan akses online ke telehealth menjadi kian relevan di masa pandemi. Negara mitra di ASEAN Plus Three harus berkolaborasi membangun infrastruktur kesehatan masing-masing negara di kawasan," jelasnya.
Kolaborasi di Kawasan
Dalam kesempatan ini, Jokowi turut menyinggung pembentukan kerangka kawasan yang komprehensif dalam menghadapi pandemi.
Kerangka ini meliputi sistem dan SoP di masa pandemi, sistem peringatan dini, sistem ketersediaan alat kesehatan, obat-obatan, hingga keberadaan vaksin di kawasan.
Terkait hal itu, keberadaan ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases sangat dibutuhkan. Jokowi menyatakan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah bagi pusat operasi tersebut.
Adapun mitra ASEAN yang hadir dalam KTT ini ialah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Premier Tiongkok Li Keqiang, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Advertisement