Ingin Pemberian Vaksin Tepat Sasaran, Presiden Prancis Usulkan Mekanisme Donasi

Dalam pidato di sesi khusus Majelis Umum PBB, Emmanuel Macron mengatakan tujuan inisiatif itu adalah untuk mengirimkan vaksin secara independen dari asalnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Des 2020, 16:02 WIB
Diterbitkan 05 Des 2020, 16:02 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron (AP/Phillipe Wojazer)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (AP/Phillipe Wojazer)

Liputan6.com, Prancis - Melihat kondisi golongan masyarakat yang rentan terhadap Virus Corona COVID-19, terutama di negara berkembang, Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Kamis, 3 Desember 2020 mengusulkan mekanisme donasi.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (5/12/2020) dalam pidato yang telah direkam sebelumnya, yang disampaikan dalam sesi khusus Majelis Umum PBB, Macron mengatakan tujuan inisiatif itu adalah untuk mengirimkan vaksin secara independen dari asalnya.

"Dosis ini, apakah berasal dari Eropa, China, Rusia atau Amerika; apakah merupakan hasil donasi dari negara atau perusahaan farmasi dan vaksin, akan dialokasikan secara efektif dan adil berdasarkan rekomendasi WHO," ujarnya.

Hampir 100 pemimpin dunia dan puluhan menteri pemerintahan dijadwalkan berbicara dalam sesi khusus yang dilangsungkan secara virtual ini.

Para pemimpin dan menteri dari lebih 140 negara menyampaikan pidato yang sudah direkam sebelumnya, termasuk pidato dari Presiden Majelis Umum PBB Volkan Bozkir dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Saksikan Video Berikut Ini:


Rusia Gelar Vaksin Massal dan Gratis

FOTO: Rusia Daftarkan Vaksin COVID-19 Pertama di Dunia
Vaksin COVID-19 yang dikembangkan laboratorium Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, Moskow, Rusia, 6 Agustus 2020. Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin pada 11 Agustus 2020, negaranya telah mendaftarkan vaksin COVID-19 pertama di dunia. (Xinhua/RDIF)

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan agar vaksin COVID-19 diberikan kepada rakyatnya. Putin ingin Rusia  menjadi negara pertama yang mendistribusi vaksin secara luas. Rusia memakai vaksin Sputnik V buatan dalam negeri.

Pemerintah Rusia berkata vaksinasi massal ini akan gratis tanpa biaya. Vaksinasi tak diwajibkan.

Dilaporkan NPR, Kamis (3/12/2020), Vladimir Putin berkata Rusia akan memproduksi lebih dari 2 juta dosis Sputnik V dalam beberapa hari ke depan. Targetnya akhir pekan depan bisa segera vaksinasi massal.

Perintah itu diberikan Vladimir Putin melalui konferensi video beberapa jam setelah Inggris menyetujui vaksin corona Pfizer. 

Vaksinasi COVID-19 akan dimulai dari petugas kesehatan dan masyarakat dengan kondisi medis kronis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya