Liputan6.com, Hong Kong - Hong Kong telah mulai menggunakan model "penguncian penyergapan" dengan secara tiba-tiba menutup (lockdown) dan menguji semua orang yang berada di dalam lingkungan yang mengalami lonjakan kasus COVID-19.
Dikutip dari AFP, Rabu (27/1/2021) polisi Hong Kong menutup deretan bangunan rumah susun yang padat di daerah Yau Ma Tei pada Selasa malam (26/1) hingga Rabu pagi (27/1) untuk melakukan tes COVID-19 wajid pada warga di sana.
Advertisement
Baca Juga
Cara baru ini juga melibatkan pihak berwenang setempat, yang sebelumnya tidak memberikan peringatan terkait penutupan.
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan bahwa lockdown bermodel "penyergapan" diperlukan untuk memastikan warga tidak bepergian sebelum dites COVID-19.
"Saya berterima kasih kepada warga di area terlarang atas kerja sama mereka," tulis Carrie Lam di laman Facebook-nya pada Rabu (27/1), saat penutupan dilakukan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hong Kong telah Lakukan 330 Tes COVID-19
Lockdown serupa selama dua hari juga terjadi selama akhir pekan lalu di daerah lain di Hong Kong, yang menjadi laporan media lokal sehari sebelum polisi memproses langkah tersebut.
Sejauh ini, Hong Kong telah melakukan sebanyak 300 tes COVID-19 di 20 gedung perumahan, dengan satu kasus yang ditemukan.
Tetapi pihak berwenang menyebutkan bahwa lockdown penyergapan selanjutnya mungkin diperlukan beberapa hari mendatang.
Diketahui bahwa Hong Kong adalah salah satu wilayah pertama di dunia yang menghadapi kasus Virus Corona setelah penyebaran terjadi di luar China.
Negara tersebut juga telah mencatat lebih dari 10.000 infeksi dengan sekitar 170 kematian akibat Virus Corona COVID-19, dengan memberlakukan langkah-langkah jarak sosial tetapi juga terkena secara ekonomi pada 2020 lalu.
Rata-rata rumah flat di Hong Kong, diketahui berukuran sekitar 46 meter persegi dan dijual dengan harga sekitar US$ 900.000.
Advertisement