Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus Virus Corona COVID-19 di dunia turun selama tiga minggu berturut-turut. Hal ini dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Senin (1/2).
Dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kabar itu menggembirakan, meskipun banyak negara masih menghadapi peningkatan jumlah kasus, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (2/2/2021).
Baca Juga
Tedros mengatakan virus itu kelihatannya dapat dikendalikan, meskipun ada varian baru muncul. Dia juga mengatakan bahwa langkah-langkah kesehatan publik seperti pembatasan sosial, mengenakan masker dan kebersihan yang baik, terbukti berhasil mencegah perebakan baru.
Advertisement
Namun, ia mengingatkan bahwa dunia pernah berada pada titik ini sebelumnya, dan tidak berarti ini saatnya untuk bersantai.
"Tahun lalu ada beberapa saat di hampir semua negara ketika jumlah kasus menurun, dan pemerintah terlalu cepat memulai kembali kegiatan ekonomi, individu-individu dibiarkan bertanggungjawab atas dirinya sendiri, dan virus pun kembali muncul," ujarnya.
Tedros mengatakan selagi vaksinasi dilaksanakan di seluruh dunia, penting untuk terus melanjutkan langkah berjaga-jaga untuk menjaga kesehatan warga. Ditambahkannya, mengendalikan perebakan virus berhasil menyelamatkan jiwa dan mengurangi peluang munculnya lebih banyak varian baru.
"Dan hal ini membantu memastikan agar vaksin tetap efektif," ujar WHO.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak video pilihan di bawah ini:
Tim WHO Lakukan Penelitian di Wuhan
Laporan terbaru menyebut, Pasar ikan di Wuhan, China didatangi oleh tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kedatangan tim ahli ini dimaksudkan untuk menyelidiki asal-usul COVID-19, di mana salah infeksi pertama yang dilaporkan terjadi lebih dari setahun lalu di Wuhan.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, anggota kelompok itu tiba di pasar makanan laut Huanan - yang telah ditutup sejak Januari 2020.
Mereka mendatangi pasar basah yang dibarikade dan para penjaga dengan cepat memblokir orang-orang lain agar tidak ikut masuk, kata beberapa wartawan AFP.
Pada hari Sabtu (30/1), tim WHO itu mengunjungi pameran propaganda yang merayakan pemulihan China dari pandemi di Wuhan, setelah menghadiri sebuah pertemuan di rumah sakit yang menangani infeksi COVID-19 pertama lebih dari setahun lalu.
Rincian perjalanan tersebut hingga berita ini sangat sedikit, karena adanya upaya menghindari media dan informasi terkait rencana perjalanan itu hanya diperoleh melalui cuitan dari para ahli Organisasi Kesehatan Dunia tersebut, dan bukan dari otoritas Komunis China yang bungkam.
Tim WHO itu dibawa ke Rumah Sakit Jinyintan, yang pertama menerima pasien COVID-19 yang didiagnosis secara resmi pada akhir 2019, ketika bencana virus corona muncul di Wuhan di China tengah tersebut.
Advertisement