Vaksinasi COVID-19 Harus Setiap Tahun? Ini Kata Bos Vaksin Pfizer

CEO Pfizer membuka kemungkinan vaksin dosis ketiga dalam 12 bulan untuk melawan COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Apr 2021, 08:14 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2021, 07:29 WIB
Vaksin Pfizer Disetop Sementara di Hong Kong
Antrean orang-orang di luar pusat vaksinasi untuk BioNTech di Hong Kong pada Rabu (24/3/2021). Hong Kong untuk sementara menangguhkan penggunaan vaksinasi corona Covid-19 Pfizer/BioNTech karena laporan kerusakan pada pengemasan botol vaksin. (AP Photo/Vincent Yu)

Liputan6.com, Washington, DC - CEO Pfizer, Albert Bourla, memprediksi bahwa seseorang butuh vaksinasi dosis ketiga hingga vaksinasi tahunan untuk melawan COVID-19. Bourla berkata skenario itu sangatlah mungkin.

Ia berkata varian COVID-19 akan menjadi kunci dari hal ini.

"Sangat mungkin butuh dosis ketiga sekitar enam dan 12 bulan, dan dari sana akan ada revaksinasi tahunan, tetapi semua itu butuh dikonfirmasi," ujar Albert Bourla kepada CNBC, dikutip Jumat (16/4/2021).

Komentar Bourla muncul setelah CEO Johnson & Johnson Alex Gorsky berkata bahwa kemungkinan masyarakat butuh vaksinasi tiap tahun, seperti vaksinasi flu tahunan.

Para peneliti masih belum tahu berapa lama proteksi vaksin COVID-19 setelah seseorang mendapat vaksin secara lengkap. Dibutuhkan lebih banyak data untuk mengetahui jangka waktu proteksi.

Pihak Pfizer dan Moderna berkata vaksin mereka bisa melindungi dari penyakit parah hingga enam bulan setelah dosis kedua.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Dosis Ketiga

FOTO: Layanan Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di RSUI Depok
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada lansia secara drive thru di RSUI, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). XL Axiata bekerja sama dengan RSUI yang didukung Kemenkes dan Pemkot Depok menggelar program Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit untuk lansia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

David Kessler, pakar vaksin di pemerintahan Presiden Joe Biden, berkata bahwa rakyat Amerika harus bersiap untuk mendapat suntikan tambahan melawan varian virus corona.

Kessler berkata vaksin yang sudah dapat izin sangatlah protektif, tetapi varian baru bisa menantang keefektifan dari vaksin.

"Kami tidak mengetahui segalanya pada saat ini," ujar Kessley kepada komite DPR AS di bidang Krisis Virus Corona.

Kessler berkata pemerintah sedang memeriksa daya tahan respons antibodi, dan bahwa varian baru bisa membuat vaksin perlu "bekerja lebih keras", sehingga ia berkata ada kemungkinan pemberian vaksin tambahan.

Pada Februari 2021, Pfizer dan BioNTech berkata sudah menguji dosis ketiga vaksin COVID-19 mereka agar mendapat pemahaman lebih baik terhadap varian COVID-19.

National Institutes of Health juga sudah mulai menguji vaksin COVID-19 baru dari Moderna. Vaksin ini dirancang untuk proteksi terhadap varian dari Afrika Selatan.

Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya