Otoritas Jepang Upayakan Agar Dokter Gigi Jadi Penyuntik Vaksin COVID-19

Jepang mempertimbangkan agar dokter gigi menjadi vaksinator di program vaksinasi COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Apr 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2021, 07:00 WIB
FOTO: Jepang Mulai Vaksinasi Virus Corona COVID-19
Seorang pekerja medis menerima dosis vaksin virus corona COVID-19 di Tokyo Medical Center, Tokyo, Jepang, Rabu (17/2/2021). Jepang memulai kampanye vaksinasi COVID-19 dengan suntikan COVID-19 pertama diberikan kepada petugas kesehatan. (Behrouz Mehri/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang akan mempertimbangkan supaya dokter gigi bisa menyuntik vaksin COVID-19. Ini dinilai sebagai solusi agar jumlah vaksinator memadai saat program vaksinasi mencapai puncak.

"Kami akan mempertimbangkan apa yang diperlukan untuk memastikan rakyat Jepang bisa divaksinasi secara cepat dan aman," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato seperti dilaporkan Kyodo, Senin (19/4/2021).

Sejauh ini, program vaksinasi di Jepang bukan terhalang oleh kurangnya vaksinator, melainkan pasokan vaksin. Jepang baru menggunakan vaksin Pfizer.

Jepang meluncurkan program vaksinasi mereka pada pertengahan Februari 2021. Ada sekitar 1,2 juta tenaga kesehatan yang mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin Pfizer.

Selain nakes, warga lansia turut menjadi prioritas program vaksin COVID-19. Baru 13 ribu lansia yang mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Target September

Pertemuan Presiden AS Joe Biden dan PM Jepang Yoshihide Suga di Gedung Putih.
Pertemuan Presiden AS Joe Biden dan PM Jepang Yoshihide Suga di Gedung Putih. Dok: Twitter @POTUS

PM Jepang Yoshihide Suga berekspektasi bahwa semua warga yang eligible bakal mendapatkan jatah vaksin pada akhir September 2021. Suga juga sudah memesan tambahan vaksin dari Pfizer.

Jepang juga sudah punya kesepakatan dengan AstraZeneca dari Inggris dan Moderna dari Amerika Serikat, namun masih menunggu persetujuan dari Kementerian Kesehatan.

Menurut survei Kyodo pada awal April 2021, ada 60,3 persen warga yang tak puas dengan program vaksinasi, sementara yang setuju hanya 36,5 persen.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada 535 ribu kasus COVID-19 di Jepang. Jumlah kasus di Tokyo mencapai 1.831 kasus.

Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya