50,4 Persen Orang Dewasa di AS Sudah Disuntik Vaksin COVID-19

Sebanyak 50,4 persen orang dewasa di AS sudah mendapat setikdanya satu dosis vaksin COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Apr 2021, 07:47 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2021, 07:00 WIB
FOTO: Amerika Serikat Mulai Vaksinasi Virus Corona COVID-19
Petugas kesehatan mempersiapkan pemberian vaksin COVID-19 di Long Island Jewish Medical Center, New York, AS, 14 Desember 2020. AS mulai memberikan vaksin COVID-19 pertamanya pada Senin (14/12), dengan dosis pertama disuntikkan kepada para petugas kesehatan dan staf panti wreda. (Xinhua/Wang Ying)

Liputan6.com, Washington, DC - Setengah populasi orang dewasa di Amerika Serikat sudah disuntik vaksin COVID-19. Sekitar 130 juta warga atau 50,4 persen populasi 18 tahun ke atas telah mendapat setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.

Centers for Disease Controls and Prevention (CDC) berkata bahwa hampir 84 juta orang dewasa di AS atau 32,5 persen populasi telah divaksinasi secara penuh, demikian laporan AP News, Senin (19/4/2021).

Laju vaksinasi COVID-19 di AS adalah 61,6 dosis per 100 orang. Israel masih unggul dari AS dalam aspek ini.

Berdasarkan data CDC, negara bagian yang memilih Joe Biden pada pilpres 2020 cenderung lebih mau divaksin, di antaranya seperti New Mexico, Connecticut, Massachusetts, dan Maine.

Sementara, empat negara bagian yang vaksinasinya paling rendah cenderung memilih Donald Trump, yakni Tennessee, Louisiana, Alabama, dan Mississippi.

Survei AP-NORC menunjukan peningkatan minat vaksinasi. Pada Januari, 67 persen orang dewasa di AS bersedia di vaksin, kini angka itu naik menjadi 75 persen.

AS menggunakan vaksin Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson (J&J). Penggunaan vaksin J&J sedang ditahan sementara akibat kasus pembekuan darah.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:


Vaksin J&J Akan Digunakan Lagi

Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS,  pergi setelah berbicara selama pengarahan harian Gugus Tugas Koronavirus Gedung Putih di Ruang Sidang James Brady di Gedung Putih 13 April 2020 di Washington, DC.
Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, pergi setelah berbicara selama pengarahan harian Gugus Tugas Koronavirus Gedung Putih di Ruang Sidang James Brady di Gedung Putih 13 April 2020 di Washington, DC. (Alex Wong/AFP)

Pakar kesehatan Dr. Anthony Fauci mengirimkan sinyal bahwa vaksin J&J akan segera kembali digunakan. Vaksin tersebut hanya perlu satu dosis saja.

Ia memprediksi vaksinasi dengan J&J berpotensi lanjut pada Jumat mendatang.

Penghentian pemakaian vaksin J&J sempat dikritik oleh mantan Presiden Donald Trump. Ia menyebut tidak masuk akal bahwa vaksinasi disetop karena segelintir kasus pembekuan darah yang sangat langka.

Ketika awal disetop, ada enam orang yang mengalami pembekuan darah. Totalnya, sudah lebih dari tujuh juta orang AS yang divaksin COVID-19.

Sementara, vaksin Pfizer dan Moderna dipastikan aman dari kasus pembekuan darah.


Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis Benarkah Sudah Divaksin Masih Bisa Kena Covid-19? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Benarkah Sudah Divaksin Masih Bisa Kena Covid-19? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya