Malaysia Total Lockdown 1-14 Juni, Nyaris Semua Sektor Berhenti

Malaysia mengambil total lockdown selama dua pekan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Mei 2021, 16:15 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2021, 23:13 WIB
Lockdown Dilonggarkan, Warga Malaysia Mulai Beraktivitas
Penumpang keluar dari stasiun kereta Mass Rapid Transit di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, (4/5/2020). (AP/Vincent Thian)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia resmi menetapkan total lockdown pada 1-14 Juni 2021. Lockdown ini bersifat maksimal dan semua sektor berhenti kecuali ekonomi yang bersifat esensial. 

Berdasarkan keterangan resmi kantor Perdana Menteri Malaysia, Jumat (28/5/2021), lockdown ini merupakan penutupan penuh sektor sosial dan ekonomi di seluruh wilayah. Saat ini, Malaysia memang sudah lockdown, tetapi sektor ekonomi masih boleh beroperasi.

"Sepanjang tempo ini, semua sektor tidak dibenarkan untuk beroperasi kecuali sektor ekonomi dan pelayanan esensial (essential economic and service sector)," tulis keterangan tersebut.

Keputusan ini diambil karena situasi kasus harian COVID-19 di Malaysia menembus 8.000 kasus. Selain itu, kasus aktif sudah melewati 70 ribu kasus.

Kehadiran varian-varian baru COVID-19 yang lebih ganas juga mempengaruhi keputusan Malaysia untuk lockdown total.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menjaga Sistem Kesehatan Agar Tidak Kolaps

Menara Kuala Lumpur
Turis dengan mengenakan masker mengambil gambar dari dek obseravsi di Menara Kuala Lumpur di Kuala Lumpur, Rabu (1/7/2020). Malaysia memasuki pelonggaran Perintah Kontrol Gerakan (MCO) setelah tiga bulan pembatasan karena virus corona Covid-19. (AP Photo/Vincent Thian)

Setelah masa total lockdown berakhir, Malaysia tidak akan langsung bebas, melainkan lanjut Perintah Kawalan Pergerakan. Pembatasan sosial pun terus berlanjut, meski sektor ekonomi akan mulai dibolehkan beroperasi.

Kementerian Kesehatan Malaysia akan membuat keputusan berdasarkan perkembangan kasus-kasus harian dan kapasitas rumah sakit di seluruh wilayah untuk pasien COVID-19.

Pemerintah juga akan memastikan supaya sistem kesehatan di Malaysia tidak akan runtuh.

"Kerajaan akan memastikan sistem kesehatan umum di negara kita tidak akan runtuh dan pelbagai sokongan dan bantuan akan diberikan kepada Kementerian Kesehatan Malaysia untuk meningkatkan kapasitas hospital di seluruh negara," tulis pernyataan kantor perdana menteri Malaysia.


Bantuan Sosial dan Vaksinasi

FOTO: Lockdown Dilonggarkan, Warga Malaysia Mulai Beraktivitas
Malaysia Lockdown Dilonggarkan: Sebuah monorel bergerak melalui distrik perbelanjaan kosong di pusat kota Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, (4/5/2020). Banyak sektor bisnis dibuka kembali pada Senin di beberapa bagian Malaysia sejak penguncian sebagian virus dimulai 18 Maret. (AP/Vincent Thian)

Pihak PM Malaysia berjanji akan merinci paket bantuan kepada rakyat dan sektor ekonomi yang terdampak.

Pengumuman mengenai paket bantuan akan segera diberikan.

Masyarakat diminta mengikuti protokol kesehatan untuk memutus rangkaian jangkitan COVID-19. Instruksi agar stay at home juga diberikan untuk menurunkan jangkitan COVID-19.

Pemerintah Malaysia juga akan meningkatkan jumlah pemberian vaksin COVID-19 dalam tempo beberapa waktu yang akan datang.


Infografis COVID-19:

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran
Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya