Gelombang Panas Jelang Haji 2021, Suhu di Arab Saudi Diprediksi Capai 48 Derajat Celsius

Menurut Pusat Metrologi Nasional Arab Saudi (NCM), gelombang panas bakal menghantam dengan suhu menjelang haji 2021 dapat mendekati 50 derajat Celsius.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Jun 2021, 13:45 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2021, 13:30 WIB
ibadah haji di tengah pandemi COVID-19
Sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020). Karena pandemi virus corona COVID-19, pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan sekitar 10.000 orang. (AP Photo)

Liputan6.com, Mekkah - Menjelang ibadah haji 2021, kawasan kota Makkah di Arab Saudi diprediksi akan dilanda gelombang panas.

Dikutip dari laman middleeastmonitor, Jumat (25/6/2021), otoritas Arab Saudi mengeluarkan peringatan cuaca baru yang memperkirakan adanya visibilitas rendah.

Hal ini akan menyebabkan gelombang tinggi dan suhu mendekati 50 derajat Celsius di Kota Makkah.

Menurut Pusat Metrologi Nasional Arab Saudi (NCM), suhu dapat mencapai hingga 48 derajat Celsius.

Selain itu, langit diperkirakan berawan sebagian dan mungkin termasuk awan petir di atas Jazan dan Asir, dan dapat meluas ke Al-Baha.

Sementara itu, pihak kerajaan dalam waktu dekat akan menyelesaikan penilaiannya terhadap tantangan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 terhadap ibadah haji.

Pada konferensi pers yang diadakan di Riyadh pada Minggu, 6 Juni, pejabat setempat mengatakan, pihak berwenang Arab Saudi sedang menindaklanjuti pembaruan dan menteri haji, umrah dan kesehatan akan segera mengumumkan keputusannya, demikian dikutip dari laman Arab News.

 


Langkah Antisipasi

ibadah haji di tengah pandemi COVID-19
Jemaah melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di tengah pandemi COVID-19 di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020). Tawaf dilakukan dengan menjaga jarak mengikuti garis-garis yang telah ditentukan. (Saudi Media Ministry via AP)

Kementerian Haji dan Umrah telah bekerja keras untuk meningkatkan layanan yang diberikan di sektor haji dan umrah, di tengah pandemi COVID-19.

Haji tahun lalu dan kembalinya umrah secara bertahap pada Oktober 2020 telah diizinkan setelah model yang diklaim aman telah dikembangkan.

Kala itu, Arab Saudi berfokus pada teknologi modern dan digitalisasi prosedur untuk menyediakan jamaah dengan layanan yang mereka butuhkan melalui berbagai opsi yang disediakan oleh kementerian.

Model itu berfokus pada teknologi ini termasuk aplikasi Eatmarna, yang memungkinkan pengguna untuk meminta izin (izin salat, izin umrah, dan izin salat Rawdah) di masjid Mekah dan Madinah.

Lebih dari 20 juta orang telah mendapat manfaat dari aplikasi ini dan lebih dari 30.000 telah menggunakan layanan yang disediakan oleh pusat Inaya (perawatan) di Mekah dan Madinah, yang didirikan untuk melayani peziarah yang datang dari luar Arab Saudi.

Kementerian Haji dan Umrah juga menyediakan layanan transportasi yang aman dengan mendirikan empat tempat untuk mengangkut jemaah dan jemaah haji ke dan dari Masjidil Haram di Makkah.

Karena varian COVID-19, penting untuk mengevaluasi kerusakan dari penyebaran virus dengan cermat dan benar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya