Liputan6.com, Monmouthshire - Ledakan gas di sebuah tambang batu bara di Monmouthshire, Wales merenggut nyawa 45 pekerja pada 28 Juni 1960.
Kecelakaan terjadi di Six Bells Colliery, 1.000 kaki (305 m) di bawah permukaan, demikian seperti dikutip dari BBC On This Day, Senin (28/6/2021).
Enam tim penyelamat dengan cepat dirakit setelah alarm berbunyi, tetapi kemajuan mereka sempat terhambat oleh jatuhnya atap yang dipicu oleh ledakan dan sejumlah besar gas yang masih ada di tambang.
Advertisement
Seorang juru bicara Dewan Batubara Nasional saat itu mengatakan ada "sedikit harapan" untuk menemukan korban selamat di colliery Abertillery, tetapi pencarian orang hilang akan terus berlanjut.
Ada 700 orang di bawah tanah di lubang berusia 70 tahun pada saat ledakan.
Ledakan Hebat
Penambang Harold Legge mengatakan kepada wartawan sekitar setengah mil dari tambang batu bara ketika dia mendengar suara gemuruh dan mendengar "ledakan hebat" sekitar 10.45 BST, 28 Juni.
Ia mengatakan bahwa kemudian berhasil menemukan ada seorang pemuda tewas 20 meter [18 m] dari lokasi ledakan.
Ketika laporan kecelakaan menyebar, kerumunan orang lokal berkumpul di lokasi tambang, cemas untuk berita lebih lanjut tentang teman dan kerabat.
Six Bells Colliery adalah salah satu yang terbesar di Monmouthshire dan mempekerjakan 1.450 orang - banyak dari mereka dari Abertillery.
"Banyak dari mereka tinggal di kota dan beberapa lagi tinggal di satu jalan kecil," kata seorang wanita.
Dalam Konteks
Tak satu pun dari delapan orang yang terperangkap diselamatkan dan jumlah akhir tewas dalam kecelakaan itu adalah 45.
Industri batubara Inggris telah merenggut ribuan nyawa sejak kolase pertama dibuka pada awal 1700-an. Tragedi Six Bells adalah salah satu bencana pertambangan besar terakhir di negara ini.
Penyelidikan menyimpulkan kemungkinan penyebab ledakan adalah penumpukan gas batu bara yang tersulut oleh percikan api dari batu yang jatuh.
Advertisement