Singapura Akan Kirim Sumbangan 200 Oksigen Konsentrator ke Myanmar

Singapura akan mengirim 200 oksigen konsentrator ke Myanmar dalam membantu negara itu menangani pandemi COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 29 Jul 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2021, 09:00 WIB
Putus Asa Mencari Pasokan Oksigen di Myanmar
Orang-orang antre menunggu di lokasi yang menyumbangkan oksigen secara gratis di Yangon, Myanmar pada 14 Juli 2021. Mereka putus asa mencari oksigen untuk menjaga orang yang dicintai tetap bernapas ketika gelombang corona covid-19 menerjang negara yang dilanda kudeta itu. (Ye Aung THU/AFP)

Liputan6.com, Singapura - Singapura akan mengirim 200 oksigen konsentrator ke Myanmar untuk mendukung perjuangan negara itu menangani pandemi COVID-19.

Kiriman bantuan oksigen itu diumumkan Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) pada Rabu (28.7).

Konsentrator oksigen 10 liter akan disalurkan melalui Palang Merah Singapura, yang akan bekerja sama dengan Masyarakat Palang Merah Myanmar untuk mendistribusikannya ke masyarakat yang terkena dampak COVID-19, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (29/7/2021).

Bantuan terbaru dari Singapura untuk Myanmar juga termasuk alat tes PCR, tes diagnostik, masker bedah, pembersih tangan, dan pasokan medis lainnya, kata MFA.

Myanmar telah melaporkan hampir 280.000 kasus COVID-19 hingga saat ini, dengan lebih dari 120.000 infeksi yang tercatat dalam sebulan terakhir saja.

Ada lebih dari 7.800 kematian terkait COVID-19 di Myanmar, dengan lebih dari 4.500 kematian terjadi pada Juni 2021.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Singapura Nyatakan Dukungan untuk Myanmar Tangani Pandemi COVID-19

Putus Asa Mencari Pasokan Oksigen di Myanmar
Gambar pada 14 Juli 2021 ini menunjukkan orang-orang yang menunggu untuk mengisi tabung oksigen kosong di luar sebuah pabrik di Yangon, di tengah lonjakan kasus virus coron Covid-19. Warga di seluruh kota terbesar Myanmar menentang jam malam militer. (Ye Aung THU/AFP)

Sejak Juni 2021, Myanmar dilanda lonjakan infeksi COVID-19. Negara itu mencatat rekor kasus harian tertinggi dan kematian baru pada bulan Juli, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University & Medicine.

"Singapura berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Myanmar dalam perjuangan mereka melawan COVID-19," kata Kementerian Luar Negeri Singapura.

"Kontribusi ini, serta sumbangan yang diselenggarakan oleh entitas swasta dan komunitas Myanmar di Singapura, membuktikan dukungan timbal balik yang kuat antara masyarakat Singapura dan Myanmar dalam mengatasi tantangan COVID-19 bersama," tutur kementerian itu.

MFA menambahkan, bahwa Palang Merah Singapura juga telah meluncurkan imbauan publik untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Asia Tenggara dan Asia Selatan melalui COVID-19 International Response Fund.

Infografis Pedoman Isolasi Mandiri Pasien Tanpa Gejala COVID-19

Infografis Pedoman Isolasi Mandiri Pasien Tanpa Gejala Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pedoman Isolasi Mandiri Pasien Tanpa Gejala COVID-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya