Liputan6.com, Bhubaneswar - Studi terbaru di India menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 buatan Covaxin dan Covishield mulai melemah sekitar tiga bulan setelah vaksinasi. Dua vaksin itu adalah produk lokal India.
Dilaporkan India Today, Selasa (14/9/2021), penelitian itu dilakukan oleh Indian Council of Medical Research (ICMR) di Regional Medical Research Center (RMRC) yang berada di kota Bhubaneswar.
Advertisement
Ada 614 partisipan yang terlibat studi itu. Sebanyak 308 orang (50,2 persen) mendapatkan Covishield, dan sisanya 306 orang (49,8 persen) divaksin dengan Covaxin.
Para partisipan itu adalah tenaga kesehatan. Sebanyak 533 orang yang belum pernah terinfeksi lagi ternyata antibodinya berkurang signifikan.
"Kami menemukan bahwa level antibodi penerima Covaxin berkurang setelah dua bulan vaksinasi penuh, serta tiga bulan pada penerima Covishield," ujar Dr. Devdutta Battacharya dari ICMR-RMRC kepada India Today TV.
Studi ini dimulai pada Maret 2021. Peneliti memantau Immunoglobulin G di kalangan nakes usai mendapat dosis vaksin secara penuh. Peneliti akan terus melanjutkan memantau antibodi mereka untuk sekitar dua tahun.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vaksin Booster
Penelitian dari ICMR-RMRC ini juga penting untuk mengetahui kapan vaksin booster dibutuhkan di India. Hingga kini, negara itu masih fokus vaksinasi dosis pertama dan kedua.Â
Berdasarkan info terkini Kementerian Kesehatan India, total dosis vaksin yang suda disalurkan negara itu mencapai 750 juta dosis.Â
Mayoritas dosis diberikan kepada kelompok usia 18-44 tahun.Â
Ada 25 ribu kasus baru di India dalam 24 jam terakhir. Untuk positivity rate mingguan berada di level 2 persen.
Advertisement