Liputan6.com, Hanoi - Kuba telah meyetujui pada Senin (20/9) untuk memberi Vietnam 10 juta dosis vaksin COVID-19 buatannya sendiri, Abdala, yang telah diberikan persetujuan darurat oleh negara Asia itu.
Sebuah kesepakatan ditandatangani antara kedua negara selama kunjungan resmi Presiden Nguyen Xuan Phuc ke Kuba, kata pemerintah.
Advertisement
Dilansir Channel News Asia, Selasa (21/9/2021),perjanjian tersebut menyangkut lima juta dosis awal, tetapi Vietnam telah mengesahkan pembelian 10 juta dosis secara total, media Kuba melaporkan.
Pada Sabtu (18/9), Vietnam menjadi negara asing pertama yang menyetujui penggunaan darurat vaksin Abdala, yang sudah digunakan Kuba bersama dengan Soberana 02, vaksin lain yang dikembangkan secara lokal.
Venezuela telah menandatangani kontrak untuk memperoleh 12 juta dosis Abdala, sementara Iran memproduksi Soberana 02 berdasarkan kesepakatan.
Argentina dan Meksiko juga telah menyatakan minatnya pada vaksin Kuba.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Produksi Vaksin Kuba
Pekan lalu, Kuba memulai proses mencari persetujuan Organisasi Kesehatan Dunia untuk vaksin Abdala dan Soberana 02.
Vaksin yang pertama kali dikembangkan di Amerika Latin, belum menjalani peer review ilmiah internasional.
Ilmuwan Kuba mengatakan bahwa vaksin telah terbukti lebih dari 90 persen efektif dalam mencegah kasus COVID-19 yang bergejala.
Mereka didasarkan pada teknologi protein rekombinan - yang sama digunakan oleh Novavax Amerika Serikat dan Sanofi Perancis inokulasi.
Di bawah sanksi Amerika sejak tahun 1962, Kuba yang komunis memiliki tradisi panjang membuat vaksinnya sendiri, sejak tahun 1980-an.
Hampir 80 persen dari inokulasinya diproduksi secara lokal.
Advertisement