Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Vietnam masih menggungguli Indonesia dalam hal kinerja ekspor.
Dengan kemajuan yang dibuat Vietnam dalam perdagangan, Airlangga menyampaikan kepada Menteri Perdagangan Budi Santoso agar peluang kerja sama apapun dengan negara tersebut untuk terus ditingkatkan.
Baca Juga
“Kemarin pada saat Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam datang ke Indonesia, kami berkesempatan dalam roundtable berbicara. Dari segi ekspor, Vietnam lebih menang dari Indonesia,” cerita Airlangga dalam Pembukaan BINA Diskon: Lebaran 2025 di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Advertisement
“Tadi saya juga bicara dengan Pak Menteri Perdagangan (Budi Santoso) agar hampir semua perjanjian perdagangan dengan Vietnam diteken saja,” lanjutnya.
Airlangga mencatat, perdagangan Vietnam dengan Amerika Serikat (AS) mencapai hampir USD 100 miliar, dan perdagangan dengan Eropa mencapai USD 50 miliar. Negara itu sebagian besar mengekspor produk-produk yang mempunyai nilai tambah tinggi, salah satunya barang elektronik.
Namun (Vietnam) tetap ingin (masuk pasar) ke Indonesia. Saya tanya kenapa? Dia mengatakan Indonesia punya pasar domestik besar. Sehingga inilah pasar yang harus terus dijaga daya belinya,” jelas Airlangga.
Menko Airlangga: Vietnam Mau Bangun Pabrik Mobil Listrik di Subang
Sebelumnya, Airlangga mengatakan bahwa investasi RI dan Vietnam terus meningkat dalam berbagai sektor, termasuk pertanian, infrastruktur, manufaktur, dan teknologi.
Salah satu proyek investasi strategis yang berjalan yakni pembangunan pabrik kendaraan listrik VinFast di Subang, Jawa Barat, yang mencerminkan semakin eratnya kerja sama di sektor transportasi berkelanjutan.
“Vietnam tadi kita bicara mengenai kerjasama di bidang ekonomi, tentunya terkait dengan investasi Indonesia di Vietnam dan Vietnam di Indonesia. Salah satu investasi Vietnam kan mendorong mobil listrik Vinfast, dan mereka sudah merencanakan membuat ekosistem charging listrik yang jumlahnya 100 ribu,” kata Airlangga di Istana, dikutip Kamis (13/3/2025).
Advertisement
Investasi Indonesia di Vietnam
Kemudian, Menko Airlangga menyebutkan bahwa Indonesia dan Vietnam perlu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi guna memperkuat daya saing produk di pasar global.
Misalnya, mobil listrik Vietnam (VinFast) yang telah memasuki pasar Indonesia, atau farmasi hewan Indonesia (VAKSINDO) yang baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik vaksin hewan terbesar di Vietnam.
“Nah, kemudian kalau investasi Indonesia salah satunya adalah membuat vaksin untuk hewan di Vietnam,” ujarnya.
Sejauh ini, kata Airlangga, jumlah perusahaan Indonesia yang sudah beroperasi di Vietnam lebih dari 130 proyek.
“Mereka akan meningkatkan jumlah investasi Vietnam di Indonesia. Kemudian Indonesia dan Vietnam punya aspirasi yang sama 100 tahun ke depan menargetkan menjadi negara maju,” ujarnya.
