3 Alasan yang Mungkin Jadi Alasan Sulitnya Mengingat Mimpi

95% dari mimpi sejatinya akan terlupakan, berikut adalah 3 penyebab yang mungkin membuat Anda sulit untuk mengingat mimpi.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2021, 19:40 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi mimpi, sarung
Ilustrasi mimpi. (Photo by valuavitaly on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Tentu kecewa ketika tidak bisa mengingat sesuatu yang seru, misalnya mimpi. Sifat mimpi sejatinya memang terlupakan, hal ini juga didokumentasikan dalam sains, tepatnya 95% mimpi akan terlupakan.

Muncul pertanyaan: "Mengapa saya tidak bisa mengingat mimpi?" Untuk menjawab itu, perlu adanya pengetahuan dasar mengenai mimpi secara umum. Mimpi adalah serangkaian pikiran, gambaran, atau sensasi yang terjadi dalam pikiran saat itu, merupakan salah satu fungsi otak. Mimpi dapat dialami karena area tertentu dalam otak tetap aktif walaupun saat tidur.

Mimpi diasosiasikan dengan salah satu fase tidur, yaitu Rapid Eye Movement (REM). Dilansir Very Well Mind, Kamis (28/10/2021), fase tidur ini pertama kali ditemukan oleh Wiliam Dement, MD, PhD yang dianggap sebagai bapak kedokteran tidur. REM dikaitkan dengan aktivitas intens di dalam otak.

Faktanya, otak menggunakan banyak energi dalam REM sama seperti saat bangun. Otot-otot yang mengendalikan mata aktif, seperti diafragma yang bertanggung jawab saat bernapas. Otot rangka utama tubuh lainnya lumpuh selama keadaan ini. Hal ini mencegah terjadinya tindakan di luar mimpi.

Lalu, mengapa mimpi mungkin terlupakan? Ada beberapa kemungkinan penjelasan untuk mimpi yang tidak dapat diingat:

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

1. Kurang Tidur REM

Ilustrasi sedang bermimpi
Ilustrasi sedang bermimpi (Photo by Gregory Pappas on Unsplash)

Pertama, ada kemungkinan bahwa tidur REM tidak terjadi atau terjadi sangat singkat. Mimpi yang terjadi saat REM membuat kita bisa mengingat mimpi karena ada aktivitas otak lain yang 'nimbrung'. Umumnya, obat-obatan menjadi penyebab tidak terjadinya REM dalam tidur.

Secara khusus, antidepresan tampaknya memiliki pengaruh yang kuat dengan menunda timbulnya atau mengurangi jumlah tidur REM. Alkohol juga memiliki efek yang sama jika dikonsumsi berlebihan.

2. Mimpi Sering Pudar Saat Bangun

Ilustrasi alarm. (Pixabay)
Ilustrasi alarm. (Pixabay)

Ingatan tentang mimpi pudar dengan cepat seketika bangun tidur, seperti pesan yang tertulis di cermin berkabut menghilang. Sinyal-sinyal listrik dan tanda-tanda kimiawi yang membentuk pengalaman mimpi mungkin menghilang saat terjaga.

Namun, ada kemungkinan unusr-unsur mimpi kembali diingat di kemudian hari, mungkin dipicu oleh pengalaman yang mengaktifkan kembali area otak yang sama saat mimpi itu diciptakan.

Kemungkinan besar mimpi akan diingat jika kondisi tidur REM terpecah-pecah. Jam alarm terkenal dengan gelar pengganggu tidur REM menjelang pagi.

Mimpi yang sangat berkesan dapat menciptakan kesan yang bertahan selama beberapa dekade. Menceritakan mimpi juga dapat membantu menstabilkan ingatan. Mimpi, khususnya mimpi buruk yang berhubungann dengan emosi yang intens, termasuk rasa takut, mungkin juga melekat dalam pikiran. Amigdala adalah area otak yang membantu memunculkan mimpi yang sarat emosi ini.

3. Gangguan Tidur

Gambar Ilustrasi Wanita yang Mengalami Insomnia / Kesulitan Tidur di Malam Hari
Gambar Ilustrasi Wanita yang Mengalami Insomnia (Freepik)

Gangguan tidur dapat memengaruhi ingatan mimpi. Sleep apnea obstruktif yang tidak diobati juga dapat berkontribusi pada tidur REM yang terfragmentasi karena pernapasan yang terganggu akibat relaksasi otot-otot saluran napas. Bagi sebagian orang, ini menyebabkan peningkatan ingatan mimpi (contohnya mimpi tenggelam atau mati lemas).

Sleep apnea juga dapat menyebabkan kurang tidur REM dan terapi CPAP yang efektif dapat menyebabkan rebound yang mendalam dari tidur REM. Orang dengan narkolepsi juga mengalami transisi tidur mendadak yang berkontribusi pada ingatan mimpi. Halusinasi terkait tidur dan Sleep Paralysis. Kebiasaan tidur yang buruk, stres, dan kondisi kejiwaan (PTSD) juga dapat memecah tidur dan meningkatkan ingatan mimpi.

Upaya Meningat Mimpi

Mencatat Setiap Pengeluaran
Ilustrasi Mencatat (Unsplash/Cathryn)

Jika Anda tertarik untuk meningkatkan ingatan mimpi, cobalah untuk membuat jurnal mimpi secara rutin. Dengan menyimpan pena dan buku catatan di meja samping tempat tidur mungkin akan mempermudah merekam mimpi dengan cepat segera setelah bangun, sebelum akhirnya memudar.

Menuliskan mimpi dapat mendorong peningkatan dalam ingatan mimpi. Jika catatan tentang mimpi tersebut dapat ditafsirkan nantinya, Anda bisa merenungkan makna mimpi yang Anda alami semalam.

 

Penulis: Anastasia Merlinda

Infografis Tekan Mobilitas Warga Demi Cegah Lonjakan Kasus Covid-19

Infografis Tekan Mobilitas Warga Demi Cegah Lonjakan Kasus Covid-19
Infografis Tekan Mobilitas Warga Demi Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya