Liputan6.com, Paris - NASA memuat bahan bakar dan oksidator ke Teleskop Luar Angkasa James Webb di Pusat Antariksa Guyana sebelum peluncurannya yang dijadwalkan pada 22 Desember.
Tim di pusat ruang angkasa di Guyana Prancis memuat 63 galon bahan bakar dan oksidator ke dalam teleskop senilai $9,7 miliar (Rp 139 triliun), yang merupakan teleskop terbesar dan terkuat yang pernah dibuat.
Teleskop Webb, kemitraan internasional antara NASA dan badan antariksa Eropa dan Kanada, akan mengungkapkan pengetahuan baru dan tak terduga tentang alam semesta kita.
Advertisement
Baca Juga
Tinjauan persetujuan untuk bahan bakar yang diadakan pada 24 November memberikan persetujuan untuk memulai proses pemuatan bahan bakar pada hari berikutnya. Ini menandakan bahwa peluncuran teleskop di atas roket Ariane 5 Eropa sedang berlangsung.
Proses ini akan memakan waktu 10 hari untuk diselesaikan, menurut NASA, saat tams mempersiapkan, membersihkan, dan menekan elemen di bagian bawah observatorium setinggi 35 kaki, seperti dilansir dari UPI, Selasa (30/11/2021).
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ditunda Hingga Desember
Bus pesawat ruang angkasa akan memiliki 42 galon hidrazin dan 21 galon dinitrogen tetroksida yang dibutuhkan untuk bahan bakar 20 pendorong roket misi.
Pemuatan propelan beracun akan berlangsung selama beberapa jam dalam dua hari terpisah dengan tim darat mengenakan pakaian pelindung mandiri.
Tahap atas Ariane 5 akan berisi 14,7 ton oksigen cair dan hidrogen cair yang dibutuhkan untuk menghasilkan daya dorong 1.000 detik.
Peluncuran teleskop Webb ditunda dari 18 Desember hingga 22 Desember setelah manajer memerintahkan pengujian tambahan pada pesawat ruang angkasa.
Â
Reporter: Cindy Damara
Advertisement