Misi Dart NASA Akan Tabrak Asteroid Dimorphos dengan Pesawat Ruang Angkasa

Peluncuran misi ruang angkasa untuk asteroid Dimorphos ke luar jalur telah resmi oleh NASA.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Nov 2021, 17:04 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2021, 17:04 WIB
Ilustrasi pesawat ruang angkasa DART NASA dan LICIACube Badan Antariksa Italia (ASI) sebelum menabrak asteroid Didymos. (NASA / Johns Hopkins APL / Steve Gribben)
Ilustrasi pesawat ruang angkasa DART NASA dan LICIACube Badan Antariksa Italia (ASI) sebelum menabrak asteroid Didymos. (NASA / Johns Hopkins APL / Steve Gribben)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pesawat ruang angkasa telah diluncurkan dalam misi untuk menguji teknologi yang suatu hari nanti dapat mengarahkan asteroid berbahaya keluar jalur.

Misi Dart NASA ingin melihat betapa sulitnya menghentikan batu luar angkasa yang besar agar tidak bertabrakan dengan Bumi. Pesawat ruang angkasa akan menabrak objek yang disebut Dimorphos untuk melihat seberapa besar kecepatan dan jalurnya dapat diubah. Jika bongkahan puing kosmik berukuran beberapa ratus meter bertabrakan dengan planet kita, itu bisa menyebabkan kehancuran di seluruh benua. Demikian seperti dikutip dari laman BBC, Rabu (24/11/2021). 

Sebuah roket Falcon 9 yang membawa pesawat ruang angkasa Dart meluncur pada pukul 06:20 GMT pada hari Rabu dari Vandenberg Space Force Base di California.

Ini adalah upaya pertama untuk membelokkan asteroid dengan tujuan mempelajari cara melindungi Bumi, meskipun asteroid khusus ini tidak menimbulkan ancaman.

"Dart hanya akan mengubah periode orbit Dimorphos dalam jumlah kecil. Dan hanya itu yang diperlukan jika asteroid ditemukan jauh sebelumnya," kata Kelly Fast, dari kantor koordinasi pertahanan planet NASA. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Misi DART

Asteroid yang Dekat Bumi
Asteroid Apophis yang lintasannya amat dekat dengan Bumi (kuning) akan melewati planet ini pada tahun 2029 dalam jarak yang setara dengan beberapa satelit (biru). Garis ungu mewakili orbit Stasiun Angkasa Luar Internasional. (NASA)

Asteroid adalah sisa-sisa penyusun Tata Surya. Dalam peristiwa yang sangat jarang terjadi di mana jalur batu ruang angkasa mengelilingi Matahari melintasi Bumi sehingga kedua objek berpotongan pada saat yang sama, tabrakan dapat terjadi.

Misi Dart senilai $ 325 juta (£ 240 juta) akan menargetkan sepasang asteroid yang mengorbit dekat satu sama lain - yang dikenal sebagai biner. 

Yang lebih besar dari dua objek, yang disebut Didymos, berukuran sekitar 780m, sedangkan pendampingnya yang lebih kecil - Dimorphos - lebarnya sekitar 160m.

Objek seukuran Dimorphos bisa meledak dengan energi berkali-kali lipat dari bom nuklir biasa, menghancurkan daerah berpenduduk dan menyebabkan puluhan ribu korban. Asteroid dengan diameter 300m dan lebih besar dapat menyebabkan kehancuran di seluruh benua, sedangkan yang lebih besar dari 1km akan menghasilkan efek di seluruh dunia.


Infografis Asteroid-Asteroid Pengancam Bumi:

Infografis Asteroid-Asteroid Pengancam Bumi
Infografis Asteroid-Asteroid Pengancam Bumi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya