Liputan6.com, Jakarta - Uji coba NASA meluncurkan pesawat luar angkasa demi melindungi Bumi dari asteroid membuat banyak orang kembali teringat film 'Armageddon' karya Michael Bay.
Mengingat banyak orang yang menghubungkan misi NASA ini dengan film keluaran tahun 1998 itu, Michael Bay pun ikut berkomentar.
Advertisement
Baca Juga
"Rencana kami tidak jauh," kata Bay soal misi yang dilakukan NASA dengan menggandeng SpaceXÂ milik Elon Musk tersebut kepada The Wrap.
Sutradara Transformers itu mengatakan, filmnya secara aneh dengan tepat memprediksi ilmuwan mungkin akan menggunakan pesawat luar angkasa, sebagai sistem pertahanan untuk mencegah asteroid besar menghantam Bumi.
"Syukurlah mereka melakukan sesuatu karena hal-hal ini (asteroid), mereka mematikan," kata Bay sebagaimana dilansir The Wrap, dikutip Jumat (26/11/2021).
"Mereka datang dengan kecepatan 24 ribu mil per jam, seingat saya, itu adalah ledakan udara ke tanah," kata pria yang juga menyutradarai film 'Pearl Harbor' itu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perbedaan Misi NASA dan Film Armageddon
Terlepas dari rencana NASA, Bay mengakui bahwa misi ini membuktikan badan antariksa tersebut menangani situasi semacam itu dengan cukup serius.
"Itu hanya membuat dunia sadar bahwa ada masalah besar yang mungkin nanti kita hadapi suatu hari nanti. Jadi lebih baik bersiap sekarang dan berlatih untuk situasi yang sangat serius," kata Bay.
Meski begitu, misi NASA dan SpaceX cukup berbeda dengan apa yang digambarkan dalam film yang mempopulerkan lagu "I Don't Wanna Miss a Thing" dari Aerosmith itu.
Di film 'Armageddon', NASA meminta bantuan penggali minyak untuk terbang ke luar angkasa dan mengebor lubang di asteroid, sehingga mereka bisa meledakannya dengan senjata nuklir.
Sementara, misi Double Asteroid Redirect Mission (DART) NASA, hanya sebuah uji coba dan asteroid yang dituju Dimorphos, tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi.
Advertisement
Uji Coba DART
Dikutip dari Comicbook, pejabat NASA mengatakan mereka telah memilih asteroid itu karena data dampak bisa diukur dengan teleskop berbasis Bumi.
"Kami sedang melakukan pekerjaan ini dan menguji kemampuan DART sebelum kita membutuhkannya," kata kepala pertahanan planet NASA Lindley Johnson sebelumnya kepada New York Times.
"Kami tidak ingin menerbangkan kemampuan yang belum teruji ketika kami mencoba menyelamatkan populasi di permukaan bumi," Johnson menambahkan.
Di misi ini sendiri, pesawat berusaha mengarahkan asteroid di luar angkasa. Idenya sederhana, yakni menabrak objek asing yang bergerak dengan kecepatan sekitar 15.000 mil per jam, mentransfer momentumnya ke asteroid.
Tabrakan ini dinilai akan mampu membelokkan asteroid dari jalur aslinya. Disampaikan, penargetan DART tidak menimbulkan ancaman apa pun terhadap Bumi.
Lewat DART, NASA ingin melihat apakah upaya menabrak asteroid bakal mengubah arahnya sehingga dalam jangka panjang, asteroid akan melesat di dekat Bumi, alih-alih menabraknya.
(Dio/Isk)
Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi
Advertisement