Soal Uighur, China Tak Akan Terima Evaluasi dari PBB

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM (OHCHR) sedang menyelesaikan evaluasinya mengenai situasi di Xinjiang dan berharap dapat mengumumkannya dalam waktu dekat.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Des 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2021, 09:00 WIB
Massa Aksi Bela Muslim Uighur
Massa sejumlah ormas Islam membawa poster saat aksi bela Uighur di depan Kedutaan Besar China, kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (27/12.2019). Mereka memprotes dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh pemerintah China kepada etnis muslim Uighur di Xinjiang. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Beijing - China, Senin (13/12), menyatakan tidak akan menerima evaluasi mendatang PBB mengenai situasi HAM di wilayah Xinjiang dan menyatakan langkah semacam itu oleh PBB akan merusak reputasinya.

Menanggapi pertanyaan mengenai laporan tersebut, Xu Guixiang, juru bicara pemerintah Xinjiang, mengatakan, citra "lembaga-lembaga terkait" akan rusak jika mereka bersikeras "memalsukan" laporan itu, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (14/12/2021).

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM (OHCHR) sedang menyelesaikan evaluasinya mengenai situasi di Xinjiang dan berharap dapat mengumumkannya dalam waktu dekat.

Pemerintah China dituduh oleh beberapa komunitas internasional melakukan pelanggaran HAM terhadap warga Uighur, kelompok etnis yang sebagian besarnya adalah warga Muslim di wilayah Xinjiang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Genosida di Xinjiang?

Gedung utama pusat pelatihan vokasional di di Atush, Prefektur Otonomi Kizilsu Kirgiz, Wilayah Otonomi Xinjiang-Uighur (XUAR) (Rizki Akbar Hasan / Liputan6.com)
Gedung utama pusat pelatihan vokasional di di Atush, Prefektur Otonomi Kizilsu Kirgiz, Wilayah Otonomi Xinjiang-Uighur (XUAR) (Rizki Akbar Hasan / Liputan6.com)

Pekan lalu, Mahkamah Uighur, sebuah badan independen dan tidak resmi di London, menyimpulkan bahwa China melakukan genosida di Xinjiang.

Beijing telah lama membantah tuduhan semacam itu dan menyatakan Barat telah membuat-buat kebohongan dalam upaya mencemarkan negara itu dan menahan pembangunannya.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan kunjungan independen para pejabat PBB ke Xinjiang, Xu mengatakan Xinjiang adalah daerah terbuka dan menyambut baik siapapun, tetapi “investigasi yang didasarkan pada praduga bersalah” tidak akan dibiarkan.


Infografis Asal-usul Suku Uighur

Infografis Asal-usul Suku Uighur
Infografis Asal-usul Suku Uighur. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya