Liputan6.com, Beijing - China, Senin (13/12), menyatakan tidak akan menerima evaluasi mendatang PBB mengenai situasi HAM di wilayah Xinjiang dan menyatakan langkah semacam itu oleh PBB akan merusak reputasinya.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi pertanyaan mengenai laporan tersebut, Xu Guixiang, juru bicara pemerintah Xinjiang, mengatakan, citra "lembaga-lembaga terkait" akan rusak jika mereka bersikeras "memalsukan" laporan itu, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (14/12/2021).
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM (OHCHR) sedang menyelesaikan evaluasinya mengenai situasi di Xinjiang dan berharap dapat mengumumkannya dalam waktu dekat.
Pemerintah China dituduh oleh beberapa komunitas internasional melakukan pelanggaran HAM terhadap warga Uighur, kelompok etnis yang sebagian besarnya adalah warga Muslim di wilayah Xinjiang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Genosida di Xinjiang?
Pekan lalu, Mahkamah Uighur, sebuah badan independen dan tidak resmi di London, menyimpulkan bahwa China melakukan genosida di Xinjiang.
Beijing telah lama membantah tuduhan semacam itu dan menyatakan Barat telah membuat-buat kebohongan dalam upaya mencemarkan negara itu dan menahan pembangunannya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan kunjungan independen para pejabat PBB ke Xinjiang, Xu mengatakan Xinjiang adalah daerah terbuka dan menyambut baik siapapun, tetapi “investigasi yang didasarkan pada praduga bersalah” tidak akan dibiarkan.
Advertisement