Liputan6.com, Nablus - Puluhan orang Palestina yang tergabung dalam aksi demo terluka pada Kamis (23/12) dalam bentrokan dengan tentara Israel di sebuah desa di barat laut Kota Nablus, Tepi Barat, kata petugas medis dan saksi mata Palestina.
42 warga Palestina, termasuk seorang jurnalis lokal, terluka oleh tembakan peluru logam berlapis karet.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman Xinhua, Jumat (24/12/2021), sekitar 83 orang lainnya dilaporkan lemas setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel di desa Burqa, barat laut Nablus.
Saksi mata di desa tersebut mengatakan kepada Xinhua bahwa bentrokan antara demonstran dan tentara Israel pecah pada Kamis (23/12) pagi.
Mereka menambahkan bahwa para pemrotes mengorganisir demonstrasi guna menentang pemukim Israel dan perluasan pemukiman Israel.
Bentrokan pecah di desa tak lama setelah ratusan pemukim Israel, di bawah perlindungan tentara Israel, berusaha masuk ke desa milik Palestina, kata kantor berita WAFA.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Upaya Israel Perluas Pemukiman
Dalam beberapa hari terakhir, ketegangan antara Israel dan Palestina telah berkobar di Tepi Barat atas tindakan Israel. Dua warga Palestina tewas pada Selasa dan Rabu kemarin.
Sementara itu, Saleh al-Arouri, wakil kepala Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan kepada saluran TV pro-gerakan Al-Aqsa bahwa ada tren ketegangan yang jelas meningkat di Tepi Barat sebagai akibat dari praktik pendudukan Israel.
Hubungan diplomatik antara Israel dan Palestina terputus pada tahun 2014 karena penolakan Palestina terhadap kebijakan Israel untuk memperluas pemukiman dan tindakan Israel terhadap Palestina di Yerusalem Timur.
Advertisement