Selandia Baru Kirim Pesawat untuk Nilai Kerusakan Dampak Tsunami di Tonga

Usai letusan gunung api memicu tsunami di Tonga, Selandia Baru pun mengirimkan penerbangan untuk menilai kerusakan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 17 Jan 2022, 09:28 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2022, 08:29 WIB
Pulau Baru di Samudra Pasifik
Drone yang dioperasikan oleh Woods Hole Sea Education Association (SEA) mengunjungi pulau vulkanik baru di negara kepulauan Pasifik Selatan, Tonga. Pulau baru ini lahir pada tahun 2015. (Dokumentasi SEA)

Liputan6.com, Wellington - Selandia Baru telah mengirim pesawat ke Tonga untuk menilai kerusakan setelah letusan gunung berapi besar yang memicu tsunami.

Dikutip dari BBC, Senin (17/1/2022), letusan telah menutupi pulau-pulau Pasifik dalam abu, memutus aliran listrik dan memutuskan komunikasi.

Hingga 80.000 orang di sana dapat terpengaruh, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan kepada BBC.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan tsunami telah menimbulkan "kerusakan yang signifikan".

Dari kejadian tersebut, tidak ada kematian yang dilaporkan sejauh ini.

Kini, nformasi masih langka, namun Selandia Baru dan Australia telah mengirimkan penerbangan pengawasan untuk menilai tingkat kerusakan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Nilai Kerusakan

Hunga Tonga, pulau yang baru muncul di bagian selatan Samudera Pasifik (NASA)
Hunga Tonga, pulau yang baru muncul di bagian selatan Samudera Pasifik (NASA)

Angkatan Pertahanan Selandia Baru menulis di Twitter bahwa sebuah pesawat telah pergi untuk "membantu dalam penilaian dampak awal daerah dan pulau-pulau dataran rendah".

Katie Greenwood dari IFRC di Fiji mengatakan bahwa bantuan sangat dibutuhkan.

"Kami menduga ada hingga 80.000 orang di seluruh Tonga yang terkena dampak letusan itu sendiri atau dari gelombang tsunami dan genangan akibat letusan," katanya.

"Itu mengejutkan orang-orang, jadi kami menaruh perhatian pada pulau-pulau terluar itu dan kami sangat ingin mendengar dari orang-orang."

Gunung berapi bawah laut itu meletus pada hari Sabtu, mengirimkan segumpal abu ke langit dan memicu peringatan gelombang 1,2 m (4 kaki) mencapai Tonga. Letusannya begitu keras sehingga bisa terdengar di Selandia Baru, sekitar 2.383 km (1.481 mil) dari Tonga.

Infografis Jurus Kemenkes Cegah Laju Omicron:

Infografis Jurus Kemenkes Cegah Laju Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Kemenkes Cegah Laju Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya