Presiden Turki Erdogan: AS dan Barat Tak Berkontribusi Selesaikan Krisis Ukraina

Pernyataan Erdogan muncul setelah dia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (3/2) di ibukota Ukraina, Kiev.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Feb 2022, 17:03 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2022, 17:03 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Source: AP Photo/Burhan Ozbilici)

Liputan6.com, Ankara - Baik Amerika Serikat maupun negara-negara Barat lainnya tidak berkontribusi untuk menyelesaikan krisis antara Rusia dan Ukraina, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Jumat (4/2).

"Sayangnya, Barat belum berkontribusi pada solusi masalah ini sampai sekarang. Saya hanya bisa mengatakan bahwa mereka menciptakan kesulitan," kata Erdogan seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Bahkan Amerika Serikat tidak dapat mencapai kemajuan apa pun untuk mencairkan ketegangan, kata Erdogan, demikian dikutip dari laman Xinhua, Sabtu (5/2/2022).

Pernyataan Erdogan muncul setelah dia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (3/2) di ibukota Ukraina, Kiev.

Kala itu, Erdogan mengusulkan untuk menengahi antara Ukraina dan Rusia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Upaya Turki

FOTO: Latihan Militer Rusia di Tengah Ketegangan dengan Ukraina
Sejumlah tentara Rusia mengambil bagian dalam latihan di lapangan tembak Kadamovskiy, Rostov, Rusia, 10 Desember 2021. Konsentrasi pasukan Rusia dekat Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran Ukraina dan Barat tentang kemungkinan invasi yang dibantah Moskow. (AP Photo)

Turki ingin mempertemukan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Zelensky untuk membahas masalah tersebut, katanya.

Pada Kamis (3/2), presiden Turki menghadiri pertemuan dewan kerjasama strategis tingkat tinggi ke-10 antara Ukraina dan Turki.

Erdogan mengatakan, dia menekankan pentingnya pertemuan yang direncanakannya dengan Presiden Rusia Putin mengenai krisis tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya