Pesawat Bomber Rusia Latihan di Langit Belarus yang Berbatasan dengan Ukraina

Rusia mengerahkan dua pesawat bomber jarak jauh berkapasitas nuklir untuk berpatroli di atas wilayah Belarus barat, sekutu Rusia dan tetangga Ukraina di utara.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2022, 07:01 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2022, 07:01 WIB
FOTO: Parade Militer Hari Kemenangan Rusia
Helikopter militer Rusia mengibarkan bendera nasional Rusia saat parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, Minggu (9/5/2021). Parade militer ini untuk memperingati 76 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Eropa. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko Jr.)

Liputan6.com, Minsk - Rusia mengerahkan dua pesawat bomber jarak jauh berkapasitas nuklir untuk berpatroli di atas wilayah Belarus barat, sekutu Rusia dan tetangga Ukraina di utara.

Aksi itu dilakukan ketika rombongan pertama tentara AS tiba di Polandia, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (7/2/2022).

Kedua pesawat bomber Rusia jenis Tu-22M3 itu terbang didampingi oleh jet-jet tempur Su-30SM dari angkatan udara Rusia dan Belarus.

Mereka latihan selama empat jam dalam misi ketiganya dalam sebulan belakangan.

Belarus semakin dekat dengan Rusia sejak Barat memberlakukan sanksi-sanksi terhadap Minsk.

Pemberian sanksi itu dilakukan setelah pemilu 2020 yang oleh banyak pihak dianggap penuh kecurangan dan penindakan keras terhadap demonstran yang damai.

 

Belarus Makin Dekat dengan Rusia

Melihat Warga Ukraina Ikuti Pelatihan Pertahanan Militer
Penduduk setempat berlatih pertahanan militer di Kyiv, Ukraina (30/1/2022). Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov juga menantang klaim NATO sebagai struktur pertahanan murni. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Pada Sabtu (5/2), Presiden Belarus Alexander Lukashenko memuji aliansi keamanan yang dipimpin Rusia.

Ia mengatakan aliansi itu menunjukkan kemampuan untuk bertindak cepat dengan mengirimkan tentara ke Kazakhstan bulan lalu untuk meredam protes-protes terkait harga BBM yang bergulir menjadi kekerasan.

"Sementara mereka (NATO) baru akan bersiap-siap untuk mengirim sejumlah tentara kesini, kami sudah siaga di Selat Inggris, dan mereka tahu itu," katanya merujuk pada sekutu-sekutu Barat, dalam wawancara dengan TV milik pemerintah Rusia.

Namun Lukashenko, menganggap remeh ancaman perang di Ukraina, mengatakan, "tidak ada siapapun disana untuk memerangi kami."

Pekan depan, dua pemimpin Eropa akan mengunjungi ibukota Rusia dan Ukraina untuk berunding dengan mitra-mitra mereka mengenai upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan terkait kemungkinan invasi oleh Moskow terhadap Ukraina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya