Liputan6.com, Ottawa - Polisi Ottawa telah memberi peringatan kepada pengunjuk rasa yang nekat tetap berada di ibu kota Kanada setelah hampir dua minggu melakukan protes vaksin COVID-19 yang dipimpin para pengemudi truk.
Dilansir laman BBC, Rabu (9/2/2022), Ottawa berada di bawah status keadaan darurat karena polisi telah mencoba untuk menahan kekacauan.
Baca Juga
Dalam demonstrasi tersebut, seperempat dari kendaraan yang mereka sebut sebagai Freedom Convoy memiliki anak-anak di dalamnya yang dapat berisiko selama aksi, kata pihak berwenang pada hari Selasa.
Advertisement
Hampir 80 investigasi kriminal telah dibuka terkait dengan protes. Sekitar dua lusin penangkapan telah dilakukan sejauh ini.
Sementara sebagian besar protes berlangsung damai, polisi prihatin dengan retorika ekstremis yang datang dari kelompok sayap kanan pada aksi tersebut. Selain pelecehan rasial dan homofobik yang dilaporkan, simbol Nazi telah ditampilkan dan pengunjuk rasa menari di Makam Prajurit Tidak Dikenal di National War Memorial.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Minta Demonstran Bubar
Petugas telah memperingatkan orang-orang untuk pergi, tetapi justru bertemu dengan pengunjuk rasa yang bertekad untuk tetap tinggal, dan bahkan ancaman bom palsu yang menurut pihak berwenang dimaksudkan untuk "menipu dan mengalihkan perhatian" polisi.
Seorang petugas dilaporkan diserang ketika mencoba mengambil bahan bakar dari truk protes.
Berbicara kepada pers pada hari Selasa, wakil kepala polisi Steve Bell mengatakan. "Pesan kami kepada para demonstran tetap sama: Jangan datang. Jika Anda melakukannya, akan ada konsekuensinya."
Insiden di bawah penyelidikan polisi termasuk dugaan kejahatan kebencian dan kerusakan properti.
Bell juga mengungkapkan bahwa polisi telah menemukan sekitar 100 truk dengan anak-anak di dalamnya dan menghubungi Children Aid Society untuk mengatasi masalah kebisingan, asap, dan kebersihan.
Advertisement
Demonstran Blokir Jalan
Sekitar 740 mil (1.190 km) dari Ottawa, penyeberangan perbatasan tersibuk Kanada dibuka kembali sebagian pada hari Selasa setelah para pemrotes melakukan blokir jalan di sana.
Pengemudi truk yang berkumpul dalam solidaritas dengan orang-orang di Ottawa telah memblokir Jembatan Ambassador pada Senin malam, hingga memaksa kendaraan untuk mengambil jalan memutar yang panjang.
Jembatan di atas Sungai Detroit adalah penghubung perdagangan penting antara Kanada dan AS, dengan lebih dari 40.000 orang dan barang senilai $323m (£238m) melintasinya setiap hari.
Menurut polisi di Michigan dan Windsor, pengunjuk rasa telah memaksa pihak berwenang untuk menutupnya sesaat sebelum pukul 21:00 waktu setempat pada hari Senin - hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menuduh para demonstran berusaha "memblokir ekonomi".
Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja:
Advertisement