Liputan6.com, Seoul - Konservatif Yoon Suk Yeol terpilih menjadi presiden Korea Selatan (Korsel) berikutnya setelah Lee Jae-myung, dari Partai Demokrat yang berkuasa, mengakui kekalahan.
Dalam pemungutan suara pada pilpres Korsel yang mendebarkan, seperti dikutip dari CNN, Kamis (10/3/2022), pemimpin oposisi memenangkan 48,56% dari surat suara, menggungguli Lee 47,83%, dengan 99,99% dari total suara dihitung,
Baca Juga
Komisi Pemilihan Nasional Korsel mengatakan pada hari Kamis, petahana Moon Jae-in tidak diizinkan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua karena kepresidenan adalah masa jabatan tunggal selama lima tahun di Korea Selatan.
Advertisement
Dalam pidatonya di markas partai di Seoul, Lee menyalahkan dirinya sendiri atas kekalahan tersebut. "Rekan-rekan Korea, kami melakukan yang terbaik, tetapi kami tidak memenuhi harapan," katanya. "Saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya kepada banyak warga negara yang telah meninggalkan kehidupan sehari-hari mereka dan telah bersama kami. Terima kasih atas pengabdian Anda yang penuh semangat," tambahnya, menurut kampanye Lee.
"Ini semua karena kekurangan saya. Ini bukan kekalahan Anda atau kekalahan Partai Demokrat. Semua tanggung jawab sepenuhnya ada pada saya," katanya.
Sementara pemenangnya, Presiden Korsel, Yoon berjanji bersatu dalam pidato kemenangannya. "Sekarang, kompetisi sudah berakhir, dan kita harus bersatu untuk rakyat dan Republik Korea," kata Yoon Suk Yeol, seraya menambahkan, "Hasil hari ini adalah kemenangan orang-orang hebat."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pendatang Baru di Dunia Politik, Seorang Jaksa
Yoon Suk Yeol adalah pendatang baru di dunia politik, setelah menghabiskan 27 tahun terakhir karirnya sebagai jaksa.
Dia memulai karir politiknya setelah menjabat sebagai kepala jaksa yang memimpin investigasi tingkat tinggi atas skandal korupsi yang melanda para pembantu Presiden Moon Jae-in.
Kemenangan Yoon menempatkan pemerintah Korea kembali ke tangan konservatif, lebih dari lima tahun setelah konservatif Park Geun-hye dimakzulkan karena skandal korupsinya sendiri.
Setelah kemenangannya, Yoon harus menghadapi ancaman dari Korea Utara, meningkatnya ketegangan antara AS dan China, dan memimpin Korea Selatan melalui tahap pandemi berikutnya.
Rivalnya, Lee mengirim ucapan selamat kepada Yoon: "Selamat kepada Yoon Suk Yeol. Saya dengan sungguh-sungguh meminta Presiden terpilih untuk mengantarkan era persatuan dan harmoni melampaui perpecahan dan konflik."
"Saya masih percaya pada rakyat kami. Rakyat kami hebat. Bahkan selama krisis COVID-19, Anda menunjukkan rasa demokrasi yang tinggi dengan partisipasi pemilih yang tinggi. Selama Anda di sana, Korea akan terus maju. Saya berharap itu kita akan mengatasi krisis Covid-19 sesegera mungkin dan kembali ke kehidupan kita sehari-hari," imbuh Lee.
Advertisement