Liputan6.com, London - Brandon Lewis mengundurkan diri sebagai sekretaris Irlandia Utara buntut dari krisis atas kepemimpinan Boris Johnson yang kian tumbuh. Lewis termasuk di antara menteri kabinet yang sebelumnya setia, telah mengatakan kepada perdana menteri pada Rabu bahwa ia perlu mundur dari jabatannya karena kehilangan dukungan.
Johnson berjuang untuk tetap pada posisi dan jabatannya sebagai perdana menteri meskipun dukungannya runtuh, seperti dikutip dari laman BBC, Kamis (7/7/2022). Dia menegaskan memiliki "mandat kolosal untuk terus maju" dari para pemilih.
Advertisement
Baca Juga
Brandon Lewis menjadi Sekretaris Irlandia Utara pada Februari 2020. Dia telah menghadapi kritik dari partai politik atas penanganannya terhadap krisis pembagian kekuasaan di Stormont dan Protokol Irlandia Utara.
Lewis berkicau di Twitter pada hari Kamis bahwa pemerintah "layak dan bertanggung jawab" dan mengutamakan "kejujuran, integritas dan saling menghormati".
Dia mengatakan, itu adalah masalah penyesalan pribadi yang mendalam bahwa dia "harus meninggalkan" pemerintah karena "Saya tidak lagi percaya nilai-nilai itu dijunjung".
Skandal Boris Johnson
Perdana Menteri Boris Johnson disebut merayakan ulang tahun ketika ada lockdown pandemi COVID-19. Kejadian itu berlangsung di kantor perdana menteri Inggris di Downing Street pada Juni 2020.Â
Namun, pihak staf berdalih hanya berkumpul kurang dari 10 menit saja. Menurut laporan ITV, ada 30 orang yang hadir di acara ultah Boris Johnson, padahal saat itu aturan kumpul-kumpul terbatas menjadi dua orang saja.Â
Pesta ulang tahun ini disebut adalah kejutan usai PM Johnson berkunjung ke sekolah di Hertfordshire. Para staf mengaku hanya makan kue. Namun, sore harinya PM Johnson dilaporkan kembali merayakan ulang tahun di kediamannya. Namun, hal itu dibantah pihak PM Johnson yang berkata hanya mengundang sedikit anggota keluarga.Â
BBCÂ melaporkan, Selasa (25/1/2022), bahwa sore itu PM Johnson menggelar pesta barbeque.Â
Selain itu, Menteri Lingkungan George Eustice juga pasang badan dan menyebut kurang dari 10 orang yang hadir di pesta di Downing Street.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dituntut Mundur
Tokoh Partai Buruh menuntut PM Johnson agar mundur karena tidak mengikuti aturan yang dibuatnya sendiri.Â
"Ini satu lagi bukti bahwa kita memiliki perdana menteri yang percaya bahwa aturan-aturan yang ia buat tidak diterapkan kepada dirinya sendiri," ujar Sir Keir Stamer, pemimpin Partai Buruh.Â
Saat ini, ada laporan yang sedang disusun terkait pelanggaran PM Johnson. Laporan itu disusun oleh Sue Gray, seorang PNS senior yang mengumpulkan laporan pelanggaran-pelanggaran COVID-19 di area kantor pemerintah di saat ada pembatasan.Â
Saat ini, ada laporan yang sedang disusun terkait pelanggaran PM Johnson. Laporan itu disusun oleh Sue Gray, seorang PNS senior yang menjabat di Kantor Kabinet.
Gray mengumpulkan laporan pelanggaran-pelanggaran COVID-19 di area kantor pemerintah di saat ada pembatasan.
Beberapa anggota parlemen dari Partai Konservatif sedang menanti rilisnya laporan Sue Gray untuk memutuskan apakah ikut meminta agar PM Johnson lengser.Â
Advertisement
Mabuk hingga Muntah, Ini Gambaran Pesta PM Boris Johnson Langgar Aturan Lockdown Inggris
Perkelahian pecah, salah satu orang bahkan dilaporkan jatuh sakit dan alkohol dalam jumlah berlebihan dikonsumsi.
Ini adalah gambaran dari laporan di Inggris, ketika pekerja di Downing Street mengadakan acara pada Juni 2020.
Laporan itu tentang pelanggaran penguncian COVID-19 di jantung pemerintahan Inggris, demikian dikutip dari laman Channel News Asia.
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah pesta perpisahan pada 18 Juni 2020, yang dimulai di Kantor Kabinet dengan anggota staf pada pukul 03.13 pagi.
Pada acara tersebut, mantan kepala etika pemerintah, Helen MacNamara, hadir pada sebagian malam dan menyediakan alat karaoke.
"Peristiwa itu berlangsung selama beberapa jam. Ada konsumsi alkohol yang berlebihan oleh beberapa individu. Satu orang sakit. Ada pertengkaran kecil antara dua orang lainnya," kata laporan yang disusun oleh pegawai negeri senior Sue Gray.
Pada saat itu, aturan menyatakan pertemuan besar dilarang untuk membantu mengurangi penyebaran infeksi virus corona.
Johnson Telah Meminta Maaf
Menurut laporan ITV, ada 30 orang yang hadir di acara ultah Boris Johnson, padahal saat itu aturan kumpul-kumpul terbatas menjadi dua orang saja.
Pesta ulang tahun ini disebut adalah kejutan usai PM Johnson berkunjung ke sekolah di Hertfordshire. Para staf mengaku hanya makan kue.
Namun, sore harinya PM Johnson dilaporkan kembali merayakan ulang tahun di kediamannya. Namun, hal itu dibantah pihak PM Johnson yang berkata hanya mengundang sedikit anggota keluarga.
BBC melaporkan, Selasa (25/1/2022), bahwa sore itu PM Johnson menggelar pesta barbeque.
Selain itu, Menteri Lingkungan George Eustice juga pasang badan dan menyebut kurang dari 10 orang yang hadir di pesta di Downing Street.
Johnson telah meminta maaf, tetapi bersikeras mengungkapkan bahwa ia tidak sengaja melanggar aturan. Pernyataannya ini bertentangan dengan keterangan para stafnya mengenai pesta-pesta yang berlangsung di kantor perdana menteri sewaktu pandemi sedang berada pada puncaknya.
Advertisement