Serangan Pisau di RS Shanghai China Lukai 4 Orang, Dokter dan Pasien Melarikan Diri

Serangan pisau dilaporkan melanda sebuah rumah sakit di Shanghai, China. Polisi menemukan staf yang ketakutan dan TKP berlumuran darah.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Jul 2022, 15:51 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2022, 15:18 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)
Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)

Liputan6.com, Shanghai - Serangan pisau dilaporkan melanda sebuah rumah sakit di Shanghai, China. Peristiwa tersebut telah menyebabkan empat orang terluka, kata para pejabat.

Ini adalah insiden penusukan kedua sejak pembatasan terkait COVID dicabut bulan lalu, yang dilaporkan di Rumah Sakit Ruijin yang berusia 100 tahun," lapor Reuters seperti dikutip dari Fox News, Sabtu (9/7/2022).

Polisi menuju tempat kejadian setelah menerima telepon tentang kemungkinan serangan pisau di rumah sakit Shanghai itu, di mana mereka menemukan staf yang ketakutan dan TKP berlumuran darah.

Video yang diambil di tempat kejadian menunjukkan dokter, perawat, dan anggota staf lainnya melarikan diri dari rumah sakit bersama pasien mereka.

Seorang saksi menggambarkan situasi penikaman itu sebagai "sangat mengejutkan" dan "sangat putus asa," lapor Reuters.

Menurut laporan itu, serangan pisau di rumah sakit di China belakangan cukup sering.

"Rumah sakit adalah tempat bagi banyak orang di China, yang menghadapi masalah dari semua tiket janji temu yang diperdagangkan secara ilegal, antrean panjang untuk menemui dokter, dan korupsi yang dapat meningkatkan biaya perawatan," lapor Reuters.

Menurut laporan tersebut, serangan terhadap anggota staf dan dokter juga agak umum di negara tersebut.

Polisi menutup Rumah Sakit Ruijin setelah serangan itu dan administrator telah membatalkan semua janji, Reuters melaporkan. Sementara polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sejauh ini kondisi para korban belum dilaporkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penikaman di China, Pria Berpisau Serang Tujuh Orang Lalu Lompat dari Jembatan

Ilustrasi police line (Sumber: Wikimedia Commons)
Ilustrasi police line (Sumber: Wikimedia Commons)

Sebelumnya, polisi di China tengah pada Selasa 26 Oktober 2021 memburu seorang pria yang membunuh tujuh orang termasuk seorang kepala Partai Komunis di desa sebelum melompat dari jembatan, kata petugas.

Tersangka, bermarga Gao, menikam hingga tewas sebuah keluarga beranggotakan lima orang termasuk dua anak di Wuhan pada hari Minggu, kata kepolisian kota itu dalam sebuah pernyataan di Weibo, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (27/10/2021).

Dia melukai seorang pejalan kaki dan seorang sopir taksi saat mencoba mencuri mobil untuk melarikan diri, dia kemudian melompat dari jembatan di atas Sungai Yangtze Senin pagi.

Petugas sejauh ini tidak mengatakan apakah pria itu diperkirakan selamat setelah melompat dari jembatan.

Ketua partai kotapraja Xiaosi, istrinya, menantu perempuan dan dua cucu termasuk di antara mereka yang ditikam hingga tewas, situs berita milik pemerintah China.org melaporkan.

Anak lain yang terluka ditemukan di tempat kejadian masih hidup dan dilarikan ke rumah sakit. Polisi mengatakan mereka masih menyelidiki, kata media setempat.

China tidak mengizinkan warga sipil membawa senjata, sehingga banyak kejahatan kekerasan dalam beberapa dekade terakhir yang menggunakan pisau.

Penikaman di Taman Kanak-Kanak China, 2 Anak Tewas

ilustrasi police line.
ilustrasi police line. (iStockphoto)

Taman kanak-kanak juga pernah menjadi target penikaman. Dua anak tewas dan 16 orang lainnya terluka akibat penikaman oleh seorang pria di sebuah taman kanak-kanak di selatan China.

Dua orang yang terluka berada dalam kondisi serius setelah penikaman massal pada Rabu 28 Februari 2021 di Kota Beiliu, di daerah otonom Guangxi Zhuang, China.

Menurut laporan kantor berita Xinhua, polisi telah menangkap seorang tersangka dan penyelidikan atas serangan itu sedang dilakukan.

China telah menghadapi serangkaian penikaman di sekolah-sekolah selama bertahun-tahun.

Mereka yang ditemukan melakukan serangan itu sering kali adalah orang-orang yang hidup dengan penyakit mental, atau dengan motif dendam terhadap pejabat atau individu tertentu.

Sementara itu, motif dari penikaman di Beiliu belum diketahui secara jelas, demikian seperti dikutip dari BBC.

Serangan Pisau Penjaga Keamanan di Sekolah Dasar China, 39 Orang Terluka

Ilustrasi Penusukan
Ilustrasi Penusukan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Sebelumnya lagi, seorang penyerang yang menggunakan pisau melukai 37 siswa dan dua orang dewasa di sebuah sekolah dasar (SD) di China selatan pada Kamis, 4 Juni 2020.

Para pejabat setempat menyebut bahwa seorang penjaga keamanan sebagai pelaku, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (4/6/2020).

Semua korban (39 orang), termasuk staf pengajar, dikirim ke rumah sakit tetapi tidak dalam kondisi yang mengancam jiwa, kata pihak berwenang di Kabupaten Cangwu, wilayah Guangxi, China.

Insiden di Sekolah Dasar Wangfu terjadi pada jam 08.30 pagi waktu setempat, ketika anak-anak biasanya datang ke kelas.

Penyerang itu, dilaporkan berusia sekitar 50 tahun. Ia begitu tak "terkendali", kata pemerintah.

Menurut People's Daily, penjaga keamanan yang diidentifikasi bernama Li Xiaomin sudah ditangkap polisi.

"Tiga puluh tujuh siswa menderita luka ringan dan dua orang dewasa menderita luka yang lebih parah. Semua dari mereka dikirim ke rumah sakit untuk perawatan, dan nyawa mereka tidak dalam bahaya," katanya.

Sekolah-sekolah di wilayah tersebut baru dibuka kembali pada Mei, setelah ditutup selama berbulan-bulan karena wabah Virus Corona COVID-19.

Sejumlah sekolah di China telah dilanda serangan dalam beberapa tahun terakhir, memaksa pihak berwenang untuk meningkatkan keamanan di tengah seruan untuk penelitian lebih lanjut tentang akar penyebab tindakan tersebut.

Infografis Wanti-Wanti Euforia Boleh Lepas Masker
Infografis Wanti-Wanti Euforia Boleh Lepas Masker (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya