Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Australia telah meresmikan sebuah pojok baca untuk anak atau Australian Reading Corner di Perpustakaan Jakarta Cikini, tepatnya di Taman Ismail Marzuki (TIM).Â
Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams, menyatakan harapannya atas pembukaan pojok baca tersebut.
Baca Juga
"Saya bangga Australian Reading Corner merupakan proyek pertama di bawah program International Book Corner Perpustakaan Jakarta Cikini."
Advertisement
"Saya harap dengan dibukanya Australian Reading Corner dapat memperdalam pengetahuan tentang keragaman budaya.Â
Pembukaan pojok baca tersebut merupakan kerja sama antara Kedubes Australia dengan Perpustakaan Jakarta, yang harapannya bisa menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan untuk mengeksplorasi beragam jenis buku anak karya penulis Australia.Â
Selain itu, pengunjung perpustakaan juga dapat membaca dan menikmati informasi tentang mode, arsitektur, seni dan pariwisata Australia.Â
Dalam peresmian tersebut, hadir pula seorang penulis sekaligus ilustrator asal Australia bernama Jasmine Seymour.Â
Dengan mengundang siswa-siswi SD dari SDN Kebon Jeruk 10 dan SD Al-Izhar, ia melakukan sejumlah kegiatan seperti mendongeng dan menggambar bersama anak-anak. Selain itu, ia juga mengadakan kelas menulis kreatif di Jakarta dan Surabaya.Â
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Profil Jasmine Seymour
Jasmine Seymour adalah seorang perempuan Dharug, dari penduduk Asli Australia Burubiranggal, keturunan dari Maria Lock dan Yarrimundi, seorang ibu dari dua anak laki-laki.
Jasmine adalah seorang penulis dan illustrator buku Baby Business, pemenang Penghargaan Dewan Buku Anak Australia (CBCA), sebagai Ilustrator Baru Terbaik tahun 2020 dan juga pemenang penulis buku anak Penghargaan Prime Minister’s Literary Award 2020, Cooee Mittigar, yang diilustrasikan oleh Leanne Mulgo Watson.
Jasmine memiliki gelar master dalam pendidikan Bahasa Penduduk Asli dan merupakan guru bahasa Dharug dan aktivis bahasa.
Dia juga seorang peneliti, berkolaborasi dengan Grace Karskens pada proyek Real Secret River dan merupakan salah satu kurator untuk pameran Dyarubin di Perpustakaan Negara Bagian New South Wales.
Jasmine adalah sekretaris Kelompok Konsultasi Pendidikan Aborigin Da Murrytoola (AECG) dan merupakan guru sekolah dasar di Sydney barat.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Perpustakaan Jakarta Jadi Destinasi Baru Ibu Kota
Usai direnovasi, wajah Perpustakaan Jakarta yang berada di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) semakin estetis. Perpustakaan mendadak jadi destinasi wisata baru di Ibu Kota, baik untuk membaca atau konten media sosial.
Fenty Afriyeni, pustakawan di Perpustakaan Jakarta, menjelaskan perubahan yang terjadi merupakan bagian proyek peremajaan Kawasan TIM dan telah direncanakan sejak 2017--2018. Tim arsitek Andra Matin keluar sebagai pemenang sayembara desain yang kemudian merancang kawasan yang berfungsi sebagai pusat seni, budaya, dan pendidikan.
"Sebagaimana fungsinya dahulu sejak awal didirikan pada 1968," kata Fenty kepada Liputan6.com secara tertulis, Rabu, 13 Juli 2022.
Perpustakaan Jakarta turut direvitalisasi sejak 2018 lalu. "Proses desain Kawasan telah dimulai sejak tahun 2017, dan pelaksanaan revitalisasi Kawasan dimulai tahun 2018 oleh PT Jakarta Propertindo," sambung Fenty.
Tarik Minat Masyarakat
Bangunan itu kini memiliki lima lantai yang terletak di lantai 3--7 di Gedung Panjang Kawasan Taman Ismail Marzuki. Fasilitasnya diperluas, mulai dari ruang baca terbuka, ruang privasi, bilik bermain anak, ruang membaca disabilitas, area multimedia, ruang podcast, ruang komunitas, dan area koleksi.
Tak hanya fisik, layanannya pun diperbaiki agar kesan masyarakat terhadap perpustakaan, khususnya di DKIÂ Jakarta, menjadi lebih baik dan diharapkan dapat meningkatkan kegemaran membaca warga. Menurut Fenty, perpustakaan ingin menjadi ruang ketiga untuk semua kalangan masyarakat untuk belajar dan beraktivitas.
"Sesuai dengan tujuannya, Perpustakaan Jakarta mempunyai tagline: Belajar, Berkarya, Bertumbuh," kata Fenty.
Advertisement