Liputan6.com, D.C - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky harus bergabung dengan KTT G20 di Bali jika Presiden Rusia Vladimir Putin menghadirinya, pejabat pemerintah Amerika Serikat mengatakan.
"Seperti yang dikatakan Presiden Biden secara terbuka sendiri, dia tidak berpikir Presiden Putin harus menghadiri G-20 saat dia mengobarkan perangnya melawan Ukraina. Tetapi jika Putin benar-benar hadir, AS percaya bahwa Zelenskiy juga harus berpartisipasi," Bloomberg mengutip pernyataan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Baca Juga
Bloomberg mencatat bahwa desakan Dewan Keamanan Nasional bahwa Zelensky "berpartisipasi" dalam KTT membuka kemungkinan bahwa Zelenskiy dapat bergabung secara virtual daripada secara langsung. Inilah yang terjadi pada Juli, ketika Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, berbicara dari jarak jauh pada pertemuan menteri luar negeri G20.
Advertisement
Biden belum mengkonfirmasi apakah dia akan melakukan perjalanan ke Bali untuk KTT, meskipun para pejabat AS telah mengambil bagian dalam pertemuan menjelang KTT para pemimpin.
Pada bulan Maret, Biden menyerukan agar Rusia diusir dari kelompok negara-negara G20 karena perangnya yang sedang berlangsung melawan Ukraina tetapi mengakui bahwa anggota kelompok lain, termasuk Indonesia, mungkin tidak setuju.
Menurut pernyataan Presiden RI Joko Widodo, Xi Jinping dan Vladimir Putin akan menghadiri KTT G20 di Bali pada November mendatang.
Indonesia juga mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk berpartisipasi dalam KTT tersebut.
Presiden Zelensky menyatakan bahwa partisipasi Ukraina dalam KTT G20 akan tergantung pada situasi keamanan negara itu dan daftar peserta KTT..
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jokowi Sebut Vladimir Putin Akan Hadiri G20 di Bali, Kedubes Rusia Belum Pastikan
Presiden Joko Widodo menyebut Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan datang ke G20 Summit di Bali. Hal itu diungkap Presiden Jokowi dalam wawancara bersama Bloomberg.
Namun, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta mengaku belum mendapatkan informasi terkait hal itu.
"Pada saat ini, saya tidak punya informasi terkait topik ini," ujar juru bicara Kedubes Rusia kepada Liputan6.com, Jumat (19/8/2022).
Pihak Kedubes Rusia menyebut baru-baru ini Presiden Jokowi dan Presiden Putin telah melakukan pembicaraan. Keduanya membahas hubungan bilateral dan Presiden Putin juga tak lupa memberi ucapan selamat HUT ke-77 RI.
Isu G20 juga disebut sempat disinggung, akan tetapi tidak ada komitmen mengenai kedatangan Presiden Vladimir Putin.
Media pemerintah Rusia, TASS, mengutip pernyataan Presiden Jokowi bahwa Presiden Putin akan datang ke G20. Namun tidak ada konfirmasi dari pihak pemerintah Rusia.
Tak hanya itu, media Rusia itu menyebut Kementerian Luar Negeri China menolak berkomentar.
Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk RI Lyudmila Vorobieva berkata Presiden Putin berniat untuk datang. Meski demikian, Dubes Rusia menolak memberikan konfirmasi apakah Presiden Putin memang akan hadir langsung ke Bali.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berkata tidak akan hadir apabila negaranya masih dalam keadaan berperang.
Advertisement
Jubir Kemlu Inggris Sebut Rusia Tak Punya Hak Secara Moral Hadir di G20
Rusia dianggap tidak memiliki hak secara moral untuk duduk di negara-negara Kelompok G20.
Lantaran, Rusia terus melakukan invasi ke Ukraina, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris, pada Jumat (19/8).
"Rusia tidak memiliki hak moral untuk duduk di G20 sementara agresinya di Ukraina berlanjut," kata juru bicara itu.
“Kami menyambut baik upaya Indonesia untuk memastikan bahwa dampak perang Rusia dipertimbangkan dalam pertemuan G20, serta indikasi bahwa Ukraina dapat diwakili oleh Presiden Volodymyr Zelensky di KTT Pemimpin G20.”
Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT pada bulan November dan telah mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin China Xi Jinping akan hadir.