Tragedi Kanjuruhan: J.League Minta Seluruh Klub Mengheningkan Cipta

J.League dari Jepang meminta pertandingan di akhir pekan ini mengheningkan cipta untuk tragedi Kanjuruhan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Okt 2022, 19:54 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2022, 19:30 WIB
Potret Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 127 Orang
Polisi dan tentara berdiri di tengah asap gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Ratusan orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Liputan6.com, Tokyo - Liga top di Jepang memberikan arahan agar semua klub yang bertanding pada akhir pekan ini supaya mengheningkan cipta. Liga Jepang ingin memberikan penghormatan pada korban tragedi Kanjuruhan yang membuat 131 orang meninggal dunia. 

Ini akan berlaku bagi semua divisi J.League, yakni J1, J2, J3. Mengheningkan cipta akan dilakukan pada pertandingan-pertandingan di Stadion Meiji Yasuda. 

"Tragedi di Stadion Kanjuruhan membuat banyak profesional dan penggemar sepak bola dari seluruh penjuru dunia turut berduka cita, termasuk Jepang. J.League, liga sepak bola profesional Jepang, akan mengadakan momen mengheningkan cipta dalam seluruh laga pertandingan di liga satu, dua, dan tiga yang berlangsung di tanggal 8 dan 9 Oktober 2022," tulis informasi dari Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Sabtu (8/10/2022). 

FC Tokyo akan melawan Shonan Bellmare pada Sabtu siang waktu Jepang d J1 League. Sementara, Tokyo Verdy juga akan bertanding pada Sabtu sore waktu Jepang melawan Morioka di J2 League.

Sebelumnya, berbagai liga di dunia turut memberikan penghormatan pada tragedi Kanjuruhan, termasuk liga-liga Eropa hingga Israel. 

Mahfud Md: Investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan Selesai Pekan Depan

Menko Polhukam Mafud Md menyatakan, Kerja investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan masih berjalan seiring dengan munculnya penetapan tersangka kemarin. Dia memastikan, jika kerja tim berjalan lancar maka bukan tidak mungkin pada pekan depan semua sudah rampung.

“Diharap itu pekan depan selesai. Selasa depan akan datang narasumber utama, Rabu-Kamis menyusun laporan,” kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta, Jumat (7/10/2022). 

Soal agenda tim hari ini, sebagai Koordinator dari TGIPF Tragedi Kanjuruhan, dia mengatakan anggota tim tengah berpencar bertemu sejumlah narasumber di tiga kota, yaitu Jakarta, Surabaya dan Malang.

“Hari ini TGIPF lagi berpencar ke lapangan di Jakarta, Surabaya-Malang menemui narasumber dan melihat bukti-bukti fisik ya, serta mencari bukti-bukti fisik yang bisa dibawa,” jelas Mahfmud Md.

Menati Narasumber Utama

Potret Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 127 Orang
Polisi menembakkan gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Mahfud berharap, narasumber yang didatangi oleh tim dapat bersedia menyampaikan yang diketahui. Kemudian, pada hari Selasa pekan depan akan didatangkan narasumber utama ke Jakarta. Sehingga pada Rabu dan Kamis berikutnya, TGIPF sudah dapat memulai konsentrasi menyusun laporan.

“Selasa yang akan datang itu narasumber utama juga bisa hadir disini dan mulai Rabu dan Kamis kami akan konsentrasi menyusun laporan. Sehingga diharapkan itu pekan depan selesai,” jelas Mahfud. 

Mahfud menambahkan, TGIPF saat ini lebih berkonsentrasi untuk menggali lebih jauh penyakit-penyakit Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang selama ini selalu terulang. Jika sudah terangkum, nantinya TGIPF dipastikan menyampaikan rekomendasi yang lebih bersifat jangka panjang. 

“Jadi jangka panjang yang menyangkut latar belakang, budaya, regulasi, dan sebagainya. Tim nanti yang akan selesaikan kepada Presiden. Sehingga sebagian laporan tim itu merupakan langkah lanjut yang dilakukan oleh Polri,” Mahfud menutup. 

Tersangka Ketua Panpel, Abdul Haris: Saya Gagal Lindungi Suporter, Keponakan Juga Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan, Elimiati Kehilangan Suami dan Anaknya Usia 3 Tahun
Bunga, syal Arema dan coretan di tembok tanda duka cita memenuhi pintu keluar tribun 13 Stadion Kanjuruhan Malang. Pintu yang terlambat dibuka ditambah kekacauan akibat gas air mata membuat banyak suporter meninggal dunia (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema, Abdul Haris, telah ditetapkan sebagai salah satu dari enam tersangka dalam tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. Ia siap bertanggung jawab dan mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Ia juga prihatin dengan sikap PSSI terkait tragedi ini.

Abdul Haris, mengatakan siap disanksi seumur hidup karena terjadi tragedi Kanjuruhan Malang yang merenggut ratusan korban jiwa. Ia siap memberikan keterangan secara terbuka untuk memudahkan proses hukum. 

"Secara moral saya bertanggung jawab, sebagai Panpel tidak bisa menyelamatkan dan melindungi suporter. Saya juga punya satu keponakan yang jadi korban meninggal," kata Haris di Kantor Arema FC, Jumat, 7 Oktober 2022.

Sebagai Panpel, lanjut dia, semua syarat pertandingan telah dipenuhi sesuai ketentuan. Seperti surat izin sewa penggunaan stadion, surat rekomendasi keamanan dari Polres Malang dan Polda Jawa Timur, termasuk jumlah tiket disiapkan sejak 10 hari sebelum pertandingan.

Haris menambahkan, kapasitas Stadion Kanjuruhan sebenarnya 45 ribu penonton. Kepolisian merekomendasikan kuota tiket yang dijual sebanyak 38 ribu lembar. Panpel sempat mengurangi tiket, namun ada arahan lagi dari kepolisian agar jumlah yang dijual tetap seperti semula.

"Tiket yang kami jual akhirnya sebanyak 43 ribu lembar dari kapasitas stadion 45 ribu penonton," ujar Haris.

Seluruh perangkat lainnya juga telah disiapkan, seperti 6 ambulan dengan 4 di antaranya siaga di dalam dan 2 di luar Stadion Kanjuruhan. Petugas keamanan internal juga diberi pengarahan membuka pintu stadion 10 menit sebelum pertandingan usai.

"Tapi secara moral dan kemanusiaan saya siap bertanggungjawab atas peristiwa ini," ujarnya.

20 Polisi Diduga Langgar Etik Tragedi Kanjuruhan, Berikut Inisialnya

Pintu 13 Stadion Kanjuruhan
Kondisi pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Malang saat Bola.com hadir ke lokasi hari Senin (03/10/2022). (Iwan Setiawan/Bola.com)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan bahwa sebanyak 20 personel kepolisian diduga pelanggaran etik terkait dengan peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan, keputusan tegas dari Kapolri tersebut merupakan komitmen dari institusi Korps Bhayangkara yang sejak awal untuk mengusut tuntas kejadian tersebut. 

"Bapak Kapolri sejak awal langsung bergerak cepat menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk bergerak cepat dan mengusut tuntas peristiwa tersebut," ujarnya, Jumat (7/10).

Dari segi pidana, kata Dedi, Polri juga telah menetapkan enam orang sebagai tersangka. Mereka adalah, Dirut PT LIB AHL, Ketua Panita Pelaksana Arema FC AH, Kabag Ops Polres Malang Kompol WSP, Kasat Samapta Polres Malang AKP BSA, Komandan Kompi Brimob Polda Jatim AKP H dan Security Officer SS.

Dedi menyatakan, sampai dengan saat ini, tim dari Bareskrim, Polda Jawa Timur, Propam dan Itsus Polri masih terus bekerja dengan mengedepankan penyidikan Scientific Crime Investigation (SCI).

"Tentunya tim masih terus bekerja. Kami berharap masyarakat sabar dan mempercayakan sepenuhnya pengusutan perkara ini kepada kami. Sejak awal kami sudah berkomitmen untuk mengusut tuntas hal ini," ucap Dedi.

Adapun 20 personel kepolisian yang diduga melakukan pelanggaran etik yakni FH, WS, BS, BSA, SA, WA. Keenam orang ini dari personel Polres Malang.

Selanjut, 14 personel dari Satbrimobda Jatim yaitu AW, DY, HD, US, BP, AT, CA, SP, MI, MC, YF, TF, MW, WAL.

Infografis Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya