Mendag Inggris Bakal Kunjungi Taiwan dan Temui Tsai Ing-wen, Reaksi China?

Menteri Inggris akan berkunjung ke Taiwan pada pekan ini.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Nov 2022, 11:13 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 10:36 WIB
Liz Truss,  Richard Graham (PM Trade Envoy for ASEAN), Greg Hands (UK minister of state for Trade Policy), Dubes RI untuk Inggris Desra Percaya
Liz Truss, Richard Graham (PM Trade Envoy for ASEAN), Greg Hands (UK minister of state for Trade Policy), Dubes RI untuk Inggris Desra Percaya. Dok: Kedubes Inggris

Liputan6.com, Taipei - Seorang menteri Inggris akan mengunjungi Taiwan minggu ini untuk pembicaraan perdagangan dan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen, kata kantornya pada Senin (7 November). Ini merupakan keterlibatan tingkat tinggi terbaru antara pemerintah Barat dan Taiwan. 

Departemen Perdagangan Internasional Inggris mengatakan Greg Hands, menteri negara untuk perdagangan dan juga anggota parlemen, akan bertemu Tsai dan menjadi tuan rumah bersama Pembicaraan Perdagangan Inggris-Taiwan tahunan ke-25 selama kunjungan dua harinya ke sana. 

"Mengunjungi Taiwan secara langsung adalah sinyal yang jelas dari komitmen Inggris untuk meningkatkan hubungan perdagangan Inggris-Taiwan. Seperti Inggris, Taiwan adalah juara perdagangan bebas dan adil yang didukung oleh sistem perdagangan global berbasis aturan," kata kantornya dalam sebuah penyataan.

Hands juga akan bertemu dengan negosiator perdagangan utama Taiwan John Deng dan Menteri Ekonomi Wang Mei-hua, tambahnya.

Taiwan memandang Inggris sebagai mitra demokrasi yang berpikiran sama dan telah berbesar hati oleh kekhawatiran London atas latihan perang China baru-baru ini di dekat pulau itu dan dukungan untuk partisipasinya dalam organisasi internasional, yang sebagian besar Taiwan dikunci karena keberatan China.

Inggris, seperti Taiwan, juga mengajukan penawaran untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, atau CPTPP. Anggota pun setuju pada bulan Februari bahwa Inggris dapat melanjutkan penerapannya, karena mencari hubungan perdagangan baru setelah meninggalkan Uni Eropa.

Hubungan Dekat Inggris-Taiwan

Ilustrasi bendera Taiwan (unsplash)
Ilustrasi bendera Taiwan (unsplash)

Inggris tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan tetapi keduanya memiliki hubungan ekonomi dan informal yang dekat dan Inggris memiliki kedutaan de facto di Taipei.

Anggota parlemen Barat dan pejabat lainnya telah meningkatkan kunjungan mereka ke Taiwan, meskipun ada keberatan kuat dari Beijing, yang memandang pulau itu sebagai wilayahnya sendiri dan menentang apa pun yang menyiratkan bahwa itu adalah negara yang terpisah.

Menlu AS Antony Blinken Sebut China Tolak Status Quo Taiwan

Senat Amerika Serikat telah mengukuhkan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri AS pada Selasa (26/1/2021). (Photo credit: Alex Edelman/POOL/AFP/File)
Senat Amerika Serikat telah mengukuhkan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri AS pada Selasa (26/1/2021). (Photo credit: Alex Edelman/POOL/AFP/File)

Sementara itu, China telah memutuskan status quo dari situasi Taiwan, dan mengatakan bahwa itu tidak lagi dapat diterima dan telah mulai meningkatkan tekanan pada pulau yang memiliki pemerintahan sendiri, termasuk menahan kemungkinan menggunakan kekuatan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang berbicara soal Tiongkok. 

Berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Bloomberg, Blinken mengatakan China telah mengubah pemahaman dasar selama beberapa dekade antara Washington dan Beijing bahwa perbedaannya dengan Taiwan akan dikelola secara damai.

Keputusan China

FOTO: Presiden Jokowi Terima Kunjungan Menlu AS Antony Blinken
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melambaikan tangan saat tiba di bandara internasional di Jakarta, 13 Desember 2021. Blinken menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka. (Olivier Douliery/Pool Photo via AP)

"Yang berubah adalah ini: Keputusan pemerintah di Beijing bahwa status quo tidak lagi dapat diterima, bahwa mereka ingin mempercepat proses di mana mereka akan mengejar reunifikasi," kata Blinken.

Dia menambahkan bahwa China juga telah membuat keputusan untuk memberikan lebih banyak tekanan pada Taiwan. Selain itu, pihaknya juga akan menggunakan kekuatan demi mencapai tujuan tertentu, jika taktik tekanan tidak berhasil.

"Itulah yang secara fundamental berubah."

Washington tidak menginginkan "Perang Dingin" dan tidak berusaha menahan China, tambahnya, tetapi tegas dan membela kepentingannya.

Infografis Pro-Kontra Rencana Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pro-Kontra Rencana Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya