Liputan6.com, Taipei - Festival kembang api bakal memeriahkan perayaan tahun baru di Taiwan, tepatnya di bangunan ikonik Taipei 101.Â
Dalam menyambut Tahun Baru 2023, pertunjukan cahaya dengan 16 ribu kembang api akan tampil dengan warna, cahaya dan musik yang menjadi perhatian pengunjung.Â
Baca Juga
Taipei Financial Center Corp. selaku pengelola gedung tersebut telah menunjukkan animasi menjelang Tahun Baru 2023Â bertemakan "Peduli Dunia dan Mimpi yang Bersinar", di mana dalam penampilannya menunjukkan gambar termasuk burung merpati dan ikon menarik lainnya.Â
Advertisement
Tema tersebut diangkat merujuk tantangan global yakni pandemi dan perang di sejumlah negara yang menjadi perhatian, terutama Rusia dan Ukraina. Tema tersebut dimaksudkan untuk menyambut tahun baru dengan kedamaian dan harapan untuk masa depan yang lebih cerah. Ungkapan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Taipei 101, Chang Hsueh-shun.Â
Pertunjukan kembang api di Taipei 101 telah diadakan secara berkala sejak tahun 2005. Acara tersebut pun telah menjadi salah satu acara paling terkenal di dunia. Bahkan pada tahun 2012, tempat tersebut juga dinobatkan oleh CNN sebagai salah satu dari 10 tempat terbaik di dunia untuk merayakan tahun baru.Â
Sebelumnya pada tahun 2020, Taipei 101 menggelar pertunjukan kembang api tahunan yang bertemakan "Sinar Harapan."
Festival Kembang Api di UEA
Selain Taiwan, Uni Emirat Arab sedang berbenah untuk menyambut Tahun Baru 2023. Seperti tahun sebelumnya Uni Emirat Arab siap merayakan dengan mewah dan sukacita.Â
Uni Emirat Arab menyiapkan 43 lokasi untuk pesta kembang api. Lokasi-lokasi utamanya adalah Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Ras Al Khaimah dan Fujairah.
Di Abu Dhabi, ada tujuh lokasi utama untuk melihat kembang api tahun baru, termasuk Abu Dhabi Corniche yang gratis. Jalanan sepanjang 8 kilometer itu memiliki area bermain untuk anak-anak, pesepeda, dan pejalan kaki. Ada pula restoran dan kafe.
Advertisement
Kenapa Kembang Api di Malam Tahun Baru Begitu Memikat Hati?
Untuk menyambut kemeriahan tahun baru, orang-orang biasanya akan menyalakan kembang api. Ledakan cahaya yang muncul di langit malam ini memang menarik perhatian karena warnanya yang gemerlap.
Meskipun demikian, ahli saraf dan direktur Science Gallery London di King’s College di Britania Raya Daniel Glaser menyebut bahwa alasan orang-orang menyukai pertunjukan kembang api adalah karena itu mengagetkan. Sama halnya dengan petir, kilatan terang yang terlihat memperingatkan bahwa ada sesuatu akan segera terjadi.
Reaksi Tubuh
Ini kemudian mengaktifkan amigdala, bola saraf kecil di otak yang mendeteksi rasa takut. Setelah cahaya merangsang antisipasi ancaman, suara kembang api yang bergema menegaskan persepsi ini di otak. Sebagai tanggapan, sistem penghargaan melepaskan dopamin—bahan kimia yang mengatur kesenangan.
Akan tetapi, mengapa sesuatu yang mengagetkan malah menghasilkan kegembiraan?
Menurut Glaser, tidak seperti teror tak terkendali dari sesuatu yang tidak diketahui, ketakutan yang disebabkan oleh kembang api terkendali.
Setelah melihat pertunjukan cahaya ini berulang kali, otak mengantisipasi ledakan yang datang setelah kilatan cahaya. Ini berbeda dengan badai petir yang meskipun dapat diketahui bahwa guntur mengikuti kilat, kapan atau seberapa keras ledakan berikutnya tidak bisa dikendalikan.
Ini juga menjelaskan mengapa kembang api ini sering mengagetkan anjing. Meskipun Anda tahu ada suara yang datang setelah cahaya kembang api mulai memenuhi langit malam, anjing-anjing terkejut oleh suara keras yang tiba-tiba.
Advertisement