Liputan6.com, Brasilia - Lula da Silva kembali dilantik sebagai presiden Brazil pada periode 2023-2027. Ini adalah yang ketiga kalinya ia menjadi presiden Brazil.
Batas menjadi presiden di Brazil adalah dua periode, namun bisa menjabat lagi usai lengser.
Advertisement
Baca Juga
Dilaporkan VOA Indonesia, Senin (2/1/2023), Luiz Inacio Lula da Silva dilantik sebagai Presiden Brazil untuk periode ketiga pada hari Minggu (1/1).
Lula saat ini berusia 77 tahun yang sempat memimpin Brazil dari tahun 2003 hingga 2010 itu dilantik di hadapan Kongres dan berjanji akan “menjaga, membela dan mematuhi konstitusi” ketika ia kembali memimpin ekonomi terbesar Amerika latin itu, setelah pemilu yang memecah belah Oktober lalu.
Lula mengenakan setelan jas biru untuk pelantikannya, yang diawali dengan mengheningkan cipta untuk legenda sepak bola Brazil Pele dan mantan paus Benediktus XVI yang wafat baru-baru ini.
Pelantikannya itu menggenapkan kebangkitan politik Lula, yang kembali ke istana kepresidenan kurang dari lima tahun semenjak ia dipenjara akibat dakwaan korupsi yang kontroversial, yang kini telah dibatalkan.
Dalam pidato pelantikannya, Lula berjanji akan “membangun kembali negara ini bersama rakyat.”
Ia juga berjanji akan memperbaiki kualitas hidup masyarakat miskin, memperjuangkan kesetaraan ras dan gender, serta mengupayakan nol-deforestasi hutan hujan Amazon.
Ribuan pendukung Lula dari seantero negeri berbaris mengular untuk melewati pos pemeriksaan keamanan, sambil meneriakkan slogan pro-Lula.
“Saya sangat gembira,” kata seorang pensiunan guru Zenia Maria Soares Pinto, 71 tahun, kepada AFP setelah menumpang bus selama 30 jam dari negara bagian Santa Catarina di selatan Brazil.
Upacara itu tidak dihadiri oleh presiden sebelumnya, Jair Bolsonaro.
Bolsonaro ke Florida
Sekitar 8.000 aparat kepolisian diterjunkan, setelah seorang suporter Bolsonaro ditangkap pekan lalu karena menanamkan sebuah truk tanki berisi bahan peledak di dekat bandara ibu kota, dalam sebuah plot untuk “memicu kekacauan” di negara Amerika Selatan itu.
Polisi mengaku telah menangkap seorang pria lainnya hari Minggu, yang mencoba memasuki area upacara pelantikan yang telah diamankan sambil membawa sebilah pisau dan kembang api.
Bolsonaro sendiri meninggalkan Brazil untuk terbang ke Florida hari Jumat (30/12), diduga untuk menghindari keharusan menyerahkan selempang presiden kepada musuh bebuyutannya, seperti diperintahkan tradisi.
Ketidakhadiran Bolsonaro tidak menyurutkan semangat Lula dan puluhan ribu orang yang menghadiri upacara pada hari tahun baru itu dan konser perayaan besar-besaran yang menampilkan berbagai hiburan, dari legenda samba Martinho da Vila hingga penampil Pabllo Vittar.
Para pejabat asing, termasuk 19 kepala negara, menghadiri pelantikan ketika Lula, yang memimpin Brazil melalui masa-masa kemajuan besarnya dari 2003 hingga 2010, diambil sumpahnya untuk kembali memimpin Brazil selama empat tahun ke depan.
Mereka termasuk presiden sejumlah negara Amerika Latin, Jerman, Portugal dan raja Spanyol.
Setelah dilantik di hadapan Kongres, Lula menuju istana kepresidenan ultra-modern di ibu kota, Planalto.
Ini merupakan pertama kalinya semenjak akhir masa kediktatoran militer Brazil tahun 1965-1985, di mana presiden yang baru menjabat tidak akan menerima selempang kuning-hijau dari presiden terdahulu.
Advertisement
Bolsonaro Sempat Tak Mau Kalah
Sebelumnya dilaporkan, tim Presiden Brasil Jair Bolsonaro bertemu dengan penasihat presiden terpilih Luiz Inacio Lula da Silva pada November 2022 untuk memulai proses transisi kekuasaan setelah kekalahannya dalam pemilihan baru-baru ini.
Dilansir DW Indonesia, pertemuan itu terjadi ketika Bolsonaro masih belum secara langsung mengakui kekalahannya di hadapan publik pada pemilihan presiden pekan lalu.
Geraldo Alckmin, Wakil Presiden terpilih Brasil yang bertanggung jawab atas tim transisi Lula, bertemu dengan Ciro Nogueira, Kepala Kabinet Bolsonaro di ibu kota Brasilia.
"Pembicaraan itu sangat bermanfaat, sangat objektif," kata Alckmin. "Transisi telah dimulai ... Seperti yang dikatakan Lula dalam pidato kemenangannya, tugas kita adalah menyatukan Brasil. Jadi ini dia."
Alckmin mengatakan bahwa mereka akan mulai mengungkapkan komposisi tim transisi pada hari Senin (07/11).
Sebelumnya, Alckmin, seorang politisi kanan-tengah berpengalaman, bertemu dengan Marcelo Castro, pelapor anggaran Senat.
Castro sedang mencari cara untuk mengintegrasikan janji kampanye Lula ke dalam anggaran federal 2023 yang sangat terbatas. Presiden terpilih Lula da Silva juga menghadapi perjuangan berat di Kongres. Di sana, tiga dari empat partai terbesar akan menjadi sayap kanan atau kanan tengah, dengan Partai Liberal (PL) pimpinan Bolsonaro sebagai kelompok tunggal terbesar.
Tantangan utama Lula adalah memenuhi janji elektoralnya untuk menyelesaikan krisis ekonomi, krisis pangan, dan rusaknya hutan hujan Amazon.
Lula: Ini Kemenangan Rakyat
Pemilihan presiden Brasil putaran kedua pada Minggu 30 Oktober 2022 telah berhasil digelar. Veteran sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva, yang biasa dikenal sebagai Lula, sukses mengalahkan petahana sayap kanan Jair Bolsonaro di pemilu Brasil tersebut.
Lula berhasil memperoleh 50,9% suara, menurut Mahkamah Pemilihan Agung (TSE) Brasil.
Mengutip DW Indonesia, Jair Bolsonaro kini menjadi presiden Brasil pertama yang gagal memenangkan pemilu untuk masa jabatan kedua sejak Brasil kembali menjadi negara demokrasi pada tahun 1985. Masih belum dapat dikonfirmasi apakah Bolsonaro akan menerima hasil putaran kedua ini, karena sebelumnya ia menyarankan untuk mengklaim "kecurangan” apabila kalah dalam pemilihan ini.
Apa kata Lula tentang kemenangannya?
"Satu-satunya pemenang hari ini adalah rakyat Brasil," kata Lula dalam pidato kemenangannya di Sao Paulo. "Ini bukan kemenangan saya atau Partai Buruh, bukan juga kemenangan partai yang mendukung saya dalam kampanye. Ini adalah kemenangan demokrasi yang terbentuk di luar kepentingan partai politik, pribadi, dan ideologi, sehingga demokrasi yang keluar sebagai pemenang."
Lula juga menyerukan aksi "perdamaian dan persatuan" setelah kampanye pemilu kali ini yang begitu cukup sengit. Dia bersumpah untuk mengatasi kelaparan dan melestarikan hutan hujan Amazon selama masa jabatannya.
"Hari ini kita beritahu dunia bahwa Brasil telah kembali," tambah Lula, seraya mengatakan bahwa negara itu "siap untuk mengambil kembali tempatnya dalam perang melawan krisis iklim, terutama Amazon."
Advertisement