Ukraina Desak Warga dengan Mobilitas Terbatas Segera Tinggalkan Kupiansk

Perintah evakuasi muncul karena "situasi keamanan yang tidak stabil" yang disebabkan oleh penembakan Rusia terhadap kota dan sekitarnya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 03 Mar 2023, 19:40 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2023, 19:40 WIB
Kondisi Kota Bakhmut
Para wanita lanjut usia bekerja untuk memperbaiki jendela yang pecah setelah penembakan di Chasiv Yar, dekat Bakhmut pada 28 Februari 2023. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan situasi di kota Bakhmut, di garis depan timur menjadi semakin sulit setalah pasukan Rusia berusaha merebut kota itu selama lebih dari enam bulan. (Dimitar DILKOFF/AFP)

Liputan6.com, Kyiv - Ukraina meminta warga dengan mobilitas terbatas untuk meninggalkan Kupiansk, menyusul upaya Rusia untuk merebut kembali kota yang ditinggalkannya tahun lalu.

Di Kupiansk, Administrasi Militer Daerah Kharkiv mengatakan bahwa perintah evakuasi itu muncul karena "situasi keamanan yang tidak stabil" yang disebabkan oleh penembakan Rusia terhadap kota dan sekitarnya.

"Mereka yang dievakuasi akan mendapat bantuan, termasuk akomodasi, makanan, bantuan kemanusiaan dan dukungan medis," ungkap Administrasi Militer Daerah Kharkiv seperti dikutip dari BBC, Jumat (3/3/2023). "Warga negara lain juga diizinkan meninggalkan wilayah itu."

Sebelum perang, kota itu memiliki populasi sekitar 25.000 jiwa. Militer mengatakan terdapat 812 anak di Kupiansk dan distrik sekitarnya, serta 724 orang cacat.

Institute for the Study of War mengatakan minggu ini bahwa pasukan Rusia melanjutkan "serangan darat terbatas" di timur laut Kupiansk, serta operasi ofensif di sekitar Kreminna.

Kupiansk -rumah bagi persimpangan kereta yang penting- merupakan medan tempur sengit sejak perang dimulai. Rusia merebut kendali kota itu dalam hitungan hari pada awal invasi skala penuhnya dan mendudukinya selama beberapa bulan.

Namun, pada September 2022, pasukan Ukraina berhasil mengambil kembali kendali di tengah serangan balik yang cepat.

Sementara itu, kelompok tentara bayaran Wagner mengatakan, pasukannya "praktis mengepung" Bakhmut. Klaim itu muncul setelah awal pekan ini, Presiden Volodymyr Zelensky mengakui situasi di Bakhmut -sekitar 130 km di selatan Kupiansk- menjadi "semakin sulit".

Bukti Kemajuan Serangan Musim Semi Rusia?

Serangan Rudal Rusia Hancurkan Gedung Lima Lantai di Zaporizhzhia Ukraina, Tiga Orang Tewas
Tim penyelamat bekerja di gedung tempat tinggal berlantai lima yang hancur setelah serangan rudal di tengah invasi Rusia ke Ukraina di Zaporizhzhia pada 2 Maret 2023. Serangan Rusia di sebuah blok apartemen di kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan telah menewaskan sedikitnya tiga orang, kata pihak berwenang setempat pada 2 Maret, saat operasi pencarian sedang berlangsung. (AFP/Katerina Klochko)

Bulan lalu, Ukraina memperingatkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan musim semi. Para pejabat Ukraina mengklaim bahwa Moskow telah mengumpulkan ribuan tentara di sisi timur Ukraina.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov juga memperingatkan sebulan lalu bahwa Rusia dapat "mencoba melakukan sesuatu" untuk menandai peringatan setahun invasi skala penuh pada 24 Februari.

Tetapi eskalasi yang terjadi dinilai belum dapat diterjemahkan sebagai kesuksesan besar Rusia di medan perang, meski disebut ada kemajuan nyata di sekitar Kupiansk dan Bakhmut.

Dalam sebuah video yang diunggah di Telegram, pemimpin kelompok Wagner Yevgeny Prigozhin pada Jumat mengatakan bahwa pihaknya semakin mendekati Bakhmut.

Prigozhin pun mengirim pesan kepada Presiden Zelensky bahwa hanya tersisa satu jalan di Bakhmut dan dia meminta pasukan Ukraina untuk segera angkat kaki.

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya